
Baru Serap 19% Anggaran, Ini Pembelaan Menteri PUPR
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
12 June 2019 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menjelaskan alasan di balik rendahnya serapan anggaran 2019. Dia mengaku, ada sejumlah faktor yang membuat tingkat serapan belum sesuai rencana.
"Karena tahun ini kan kita ada tahun politik. Kemudian ada puasa, libur. Saya kira ini baru awal bulan ke-6," ujarnya usai Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (12/6/2019).
Basuki pun optimistis mampu memaksimalkan serapan anggaran pada semester II-2019. Terlebih, sejumlah proyek besar sudah melewati tahap lelang tender.
"Kami masih yakin prognosisnya, masih bisa kita kejar, karena ada deviasi -4% dari rencana, baik fisik maupun keuangan dari rencana yang kita buat pada awal tahun," imbuhnya.
"Saya kira kami juga ada perubahan organisasi, karena lelang sekarang ada balai baru yang khusus untuk lelang. Makanya, dengan -4 persen masih oke. Itu masih cepat menurut saya," lanjutnya.
Sebelumnya, hingga 11 Juni 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru menyerap 19,8% dari total pagu anggaran 2019. Artinya, baru Rp 23 triliun yang digunakan, dari total alokasi Rp 117 triliun.
Serapan ini meleset dari rencana semula. Pasalnya, pada periode tersebut, seharusnya anggaran sudah terserap 25,6%.
"Progres keuangannya dari rencana 25,6% sekarang ini 19,79%. Insya Allah gap ini masih bisa kita kejar pada semester kedua ini," kata Basuki.
Sementara itu, progres fisik yang berhasil direalisasikan dari program 2019 sudah mencapai 21,18%. Basuki menyebut, realisasi itu digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur, termasuk untuk menunjang konektivitas.
Adapun sejumlah target pembangunan yang diharapkan rampung tahun ini antara lain pembangunan 678 Km jalan tol, 732 Km jalan baru, dan 17.283 M jembatan baru.
"Kami ingin laporkan juga bahwa kemarin kami sudah melakukan rapim terbatas. Kami rencanakan nanti minggu pertama Juli akan lakukan midterm review, sehingga kita bisa melihat perform kita 6 bulan kedepan tentang kinerja 2019 ini," bebernya.
(wed/wed) Next Article Terungkap! Istana Presiden Ibu Kota Baru Dibangun di Sepaku
"Karena tahun ini kan kita ada tahun politik. Kemudian ada puasa, libur. Saya kira ini baru awal bulan ke-6," ujarnya usai Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (12/6/2019).
Basuki pun optimistis mampu memaksimalkan serapan anggaran pada semester II-2019. Terlebih, sejumlah proyek besar sudah melewati tahap lelang tender.
"Saya kira kami juga ada perubahan organisasi, karena lelang sekarang ada balai baru yang khusus untuk lelang. Makanya, dengan -4 persen masih oke. Itu masih cepat menurut saya," lanjutnya.
Sebelumnya, hingga 11 Juni 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru menyerap 19,8% dari total pagu anggaran 2019. Artinya, baru Rp 23 triliun yang digunakan, dari total alokasi Rp 117 triliun.
Serapan ini meleset dari rencana semula. Pasalnya, pada periode tersebut, seharusnya anggaran sudah terserap 25,6%.
"Progres keuangannya dari rencana 25,6% sekarang ini 19,79%. Insya Allah gap ini masih bisa kita kejar pada semester kedua ini," kata Basuki.
Sementara itu, progres fisik yang berhasil direalisasikan dari program 2019 sudah mencapai 21,18%. Basuki menyebut, realisasi itu digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur, termasuk untuk menunjang konektivitas.
Adapun sejumlah target pembangunan yang diharapkan rampung tahun ini antara lain pembangunan 678 Km jalan tol, 732 Km jalan baru, dan 17.283 M jembatan baru.
"Kami ingin laporkan juga bahwa kemarin kami sudah melakukan rapim terbatas. Kami rencanakan nanti minggu pertama Juli akan lakukan midterm review, sehingga kita bisa melihat perform kita 6 bulan kedepan tentang kinerja 2019 ini," bebernya.
(wed/wed) Next Article Terungkap! Istana Presiden Ibu Kota Baru Dibangun di Sepaku
Most Popular