
Waduh, Anggota DPR Ini Tuding Sri Mulyani Sebar Hoax
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 June 2019 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melaluiĀ Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa kali 'menyalahkan' kondisi global terutama ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sebagai biar kerok pelemahan perekonomian global.
Sehingga perekonomian kuartal I-2019 hanya mencapai 5,07% dan full year 2018 hanya tercapai 5,17% atau lebih rendah dari target sebesar 5,2%.
Pernyataan pemerintah ini dianggap tidak benar oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo. Menurutnya, itu hanya alasan pemerintah saja yang tidak mampu untuk mencapai target yang ditetapkan.
Ia menilai bahwa perang dagang ini bisa menguntungkan Indonesia tapi justru tidak dimanfaatkan oleh Pemerintah. Layaknya yang dilakukan oleh negara tetangga Malaysia hingga Vietnam.
"Karena ini banyak sekali industri manufaktur yang ekspor dari Cina pada pindah ke Vietnam, Kamboja, Malaysia. Seharusnya Indonesia bisa memperoleh kesempatan dan dimanfaatkan betul. Kami melihat perkembangan Vietnam kuartal I-2019 untuk industri meningkat menguat 86% dan 50% di antaranya dari China," ujarnya di Gedung Paripurna, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Dengan capaian yang dilakukan oleh negara tetangga tersebut, ia menilai selama ini Sri Mulyani telah berbohong kepada masyarakat.
"Jadi apa yang disampaikan Menkeu tidak benar. Ini sama dengan pembohongan dan hoax, harus diluruskan. Apa yang dikatakan Menteri Keuangan itu tidak benar, dan ini merupakan pembohongan publik," tegasnya.
Ia pun memaparkan data ekspor Indonesia ke China yang lumayan besar. Pada 2012 sebesar US$18,4 miliar dan 2018 naik jadi US$27,13 miliar.
"Jadi China yang dikorbankan oleh Amerika. Masih mempunyai pasar yang bagus oleh Indonesia," ujarnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani Sebut Indonesia Alami Dua Pukulan Telak
Sehingga perekonomian kuartal I-2019 hanya mencapai 5,07% dan full year 2018 hanya tercapai 5,17% atau lebih rendah dari target sebesar 5,2%.
Pernyataan pemerintah ini dianggap tidak benar oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo. Menurutnya, itu hanya alasan pemerintah saja yang tidak mampu untuk mencapai target yang ditetapkan.
![]() |
"Karena ini banyak sekali industri manufaktur yang ekspor dari Cina pada pindah ke Vietnam, Kamboja, Malaysia. Seharusnya Indonesia bisa memperoleh kesempatan dan dimanfaatkan betul. Kami melihat perkembangan Vietnam kuartal I-2019 untuk industri meningkat menguat 86% dan 50% di antaranya dari China," ujarnya di Gedung Paripurna, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Dengan capaian yang dilakukan oleh negara tetangga tersebut, ia menilai selama ini Sri Mulyani telah berbohong kepada masyarakat.
"Jadi apa yang disampaikan Menkeu tidak benar. Ini sama dengan pembohongan dan hoax, harus diluruskan. Apa yang dikatakan Menteri Keuangan itu tidak benar, dan ini merupakan pembohongan publik," tegasnya.
Ia pun memaparkan data ekspor Indonesia ke China yang lumayan besar. Pada 2012 sebesar US$18,4 miliar dan 2018 naik jadi US$27,13 miliar.
"Jadi China yang dikorbankan oleh Amerika. Masih mempunyai pasar yang bagus oleh Indonesia," ujarnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani Sebut Indonesia Alami Dua Pukulan Telak
Most Popular