
Tol Trans Jawa Tak Berdaya, Ini Kata Bos Jasa Marga
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 June 2019 15:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemacetan parah terjadi di Jalan Tol Trans Jawa, terutama ruas Jakarta-Cikampek, pada arus balik Lebaran 2019. Sampai dengan Minggu (9/6/2019), kemacetan tersebut mengular hingga lebih dari 10 kilometer. Salah satu faktor pemicu adalah antrean jelang Gerbang Tol Cikampek Utama dari arah Jawa Tengah maupun Jawa Barat.
Ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
"Itu antrean keluar karena ruas Jakarta-Cikampek gak mampu menampung sampai 166 ribu lalu lintas atau kendaraan ke timur digabung dari Bandung. Gak mampu. Makanya gak mampu antreannya ke mana-mana. Jadi itu antrean di depan gerbang," ujarnya.
"Kalau dari awal dibikin one way mungkin cepat cair. Tapi one way-nya betul-betul bisa dilakukan pukul 11 malam. Pembersihan lajurnya lama. Karena masyarakat ada juga yang ke arah baliknya. Itu harus dibersihkan," lanjut Desi.
Kendati demikian, dia menilai secara umum pelayanan yang dilakukan Jasa Marga lebih baik dibandingkan tahun lalu. Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan yang kembali pada H+3 Lebaran (Minggu, 9 Juni 2019) via Jalan Tol Jakarta-Cikampek mencapai 166.574 atau tertinggi sepanjang sejarah jalan tol di Indonesia. Sedangkan tahun lalu jumlahnya hanya 130.125.
Imbasnya, menurut Desi, para stakeholder memutuskan dilakukan one way. Sebab, contra flow tak akan mampu menampung arus kendaraan. Pun rest area atau tempat istirahat yang terbatas.
"One way rest area bisa kanan kiri. Makanya akhirnya dilakukan one way mulai Sabtu malam. Sabtu jam 1-2 diselesaikan kemudian tadi malam juga one way jam 11 tuntas prosesnya. Karena one way kan perlu proses membersihkan jalur traffic akhirnya bersih jam 8," kata Desi.
Simak pesan Jokowi terkait Lebaran 2019 di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ancaman Di Balik Tarif Jalan Tol Trans Jawa yang Mahal
Ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
"Itu antrean keluar karena ruas Jakarta-Cikampek gak mampu menampung sampai 166 ribu lalu lintas atau kendaraan ke timur digabung dari Bandung. Gak mampu. Makanya gak mampu antreannya ke mana-mana. Jadi itu antrean di depan gerbang," ujarnya.
Kendati demikian, dia menilai secara umum pelayanan yang dilakukan Jasa Marga lebih baik dibandingkan tahun lalu. Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan yang kembali pada H+3 Lebaran (Minggu, 9 Juni 2019) via Jalan Tol Jakarta-Cikampek mencapai 166.574 atau tertinggi sepanjang sejarah jalan tol di Indonesia. Sedangkan tahun lalu jumlahnya hanya 130.125.
Imbasnya, menurut Desi, para stakeholder memutuskan dilakukan one way. Sebab, contra flow tak akan mampu menampung arus kendaraan. Pun rest area atau tempat istirahat yang terbatas.
"One way rest area bisa kanan kiri. Makanya akhirnya dilakukan one way mulai Sabtu malam. Sabtu jam 1-2 diselesaikan kemudian tadi malam juga one way jam 11 tuntas prosesnya. Karena one way kan perlu proses membersihkan jalur traffic akhirnya bersih jam 8," kata Desi.
Simak pesan Jokowi terkait Lebaran 2019 di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ancaman Di Balik Tarif Jalan Tol Trans Jawa yang Mahal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular