Pengguna Jalan Tol Trans Jawa Menurun, Karena Mahal?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 February 2019 19:05
PT Jasa Marga Tbk mencatat penurunan animo masyarakat melintasi Jalan Tol Trans Jawa.
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga Tbk mencatat penurunan animo masyarakat melintasi Jalan Tol Trans Jawa. Grafik menurun terjadi sejak pemberlakuan tarif di seluruh ruas tol yang membentang dari Merak hingga Pasuruan itu.

"Setelah bertarif, kendaraan Golongan I turun hampir 1,7%. Sedangkan Golongan II dan II turun 4,7%. Wajar karena tadinya gratis lalu bayar," ujar Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur saat jumpa pers di kantor pusat Jasa Marga, Jakarta, Senin (11/2/2019).



Sebagaimana diketahui, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun lalu, sejumlah ruas Tol Trans Jawa masih gratis. Tarif gratis ini berlaku pada masa angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Mulai 21 Januari 2019, tidak ada lagi ruas tol gratis di Jalan Tol Trans Jawa. Sebagai gantinya, pemberlakuan tarif ruas Jalan Tol Trans Jawa dibarengi dengan pemberian diskon tarif sebesar 15% selama dua bulan sejak diberlakukan. Diskon tarif tol diberikan kepada pengguna jalan tol jarak terjauh dalam satu Cluster di Cluster II, Cluster III, dan Cluster IV (barrier to barrier).

Pengguna Jalan Tol Trans Jawa Menurun, Karena Mahal?Foto: Infografis/Mahalnya Tarif Tol Trans Jawa/Edward Ricardo


Subakti Syukur menambahkan, sebenarnya para pengguna Tol Trans Jawa sudah memiliki banyak keuntungan.

"Di tarif ada reclustering, tidak ada 5 golongan, tapi jadi 3 golongan. Udah diuntungkan lagi nih, dan lagi saat dibuka kita berikan diskon per kluster 15%," ujarnya.



Di sisi lain, para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sudah mengurangi perhitungan tarif yang seharusnya mengacu pada nilai investasi. Dia menyebut, saat ini seluruh ruas Jalan Tol Trans Jawa bertarif Rp 1.000 per km.

"PPJT [Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol] pas kita hitung investasi, rata-rata tol baru di atas Rp 1.000 per km. Tapi ditetapkan pemerintah paling tinggi Rp 1.000. Semarang-Batang itu kalau berdasarkan investasi Rp 1.500 per km, tapi tarif berlaku Rp 1.000," kata Subakti Syukur.

"Jadi sudah dapat tiga keuntungan tuh pemakai jalan banyak diuntungkan, terutama kendaraan logistik," lanjutnya.

Simak video Menteri BUMN Rini Soemarno menelusuri Jalan Tol Trans Jawa di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Ancaman Di Balik Tarif Jalan Tol Trans Jawa yang Mahal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular