
Tol Trans Jawa 'Dihajar' Arus Balik, Apa Kata Menhub?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 June 2019 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, angkat bicara mengenai macet parah yang terjadi di sejumlah ruas yang terintegrasi dengan Tol Trans Jawa saat arus balik, Minggu (9/6/2019) kemarin.
Dia menyebut, biang kerok macet adalah terbatasnya rentang waktu arus balik. Karena itu, Budi Karya sebelumnya sudah menyarankan para pemudik agar jangan balik secara bersamaan pada 9 Juni 2019.
"Tanggal 9 itu pasti bermasalah. Saya sudah bayangkan," kata Budi Karya di kantornya, Senin (10/6/2019).
Menurutnya, rentang arus mudik terbilang efektif 7 hari, sedangkan arus mudik hanya 3 hari. Hal ini harusnya menjadi pertimbangan para pemudik dalam merencanakan perjalanannya.
"Tapi karena memang keharusan untuk ke kantor, itulah yang diambil. Kalau umpamanya dari tanggal 6 sudah dicicil, atau tanggal 7 gitu [...] Tanggal 9 itu kalau mereka pulang sama-sama pasti kita tidak mampu," bebernya.
Selain itu, kata Budi Karya, pada saat arus mudik, distribusi kendaraan dari Jakarta ke arah timur sudah bisa terurai di tengah perjalanan. Pasalnya, tujuan pemudik bervariasi.
"Kalau kita pulang ke Semarang, sampai Semarang itu tinggal 60%. Kalau ke Jakarta semua ngumpul jadi 100%, di satu hari yang sudah kita sampaikan jangan di hari itu," sesalnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menambahkan bahwa ada perlakuan dari masyarakat sendiri yang menambah beban kemacetan. Salah satunya adalah banyaknya pengemudi yang menepi di bahu jalan untuk beristirahat.
"Mereka banyak yang kecapekan, banyak istirahat, demikian gak tahan akhirnya di bahu-bahu jalan. Kita juga mau mengarahkan gak di situ, gak ada opsi lain. Tapi dampaknya ke kemacetan," urainya.
Saksikan Video Kebut Bisnis Rental Mobil
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Menhub dan DPR Salah Paham, Rapat Batal!
Dia menyebut, biang kerok macet adalah terbatasnya rentang waktu arus balik. Karena itu, Budi Karya sebelumnya sudah menyarankan para pemudik agar jangan balik secara bersamaan pada 9 Juni 2019.
"Tanggal 9 itu pasti bermasalah. Saya sudah bayangkan," kata Budi Karya di kantornya, Senin (10/6/2019).
"Tapi karena memang keharusan untuk ke kantor, itulah yang diambil. Kalau umpamanya dari tanggal 6 sudah dicicil, atau tanggal 7 gitu [...] Tanggal 9 itu kalau mereka pulang sama-sama pasti kita tidak mampu," bebernya.
Selain itu, kata Budi Karya, pada saat arus mudik, distribusi kendaraan dari Jakarta ke arah timur sudah bisa terurai di tengah perjalanan. Pasalnya, tujuan pemudik bervariasi.
"Kalau kita pulang ke Semarang, sampai Semarang itu tinggal 60%. Kalau ke Jakarta semua ngumpul jadi 100%, di satu hari yang sudah kita sampaikan jangan di hari itu," sesalnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menambahkan bahwa ada perlakuan dari masyarakat sendiri yang menambah beban kemacetan. Salah satunya adalah banyaknya pengemudi yang menepi di bahu jalan untuk beristirahat.
"Mereka banyak yang kecapekan, banyak istirahat, demikian gak tahan akhirnya di bahu-bahu jalan. Kita juga mau mengarahkan gak di situ, gak ada opsi lain. Tapi dampaknya ke kemacetan," urainya.
Saksikan Video Kebut Bisnis Rental Mobil
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Menhub dan DPR Salah Paham, Rapat Batal!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular