H-1 Lebaran, Harga Pangan Melonjak Hingga 70%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
04 June 2019 17:00
Faktor lainnya yang memicu peningkatan harga bahan pangan adalah terganggunya pasokan yang ikut mendorong kenaikan harga.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang hari raya Idul Fitri, harga sejumlah komoditas pangan utama terus merangkak naik, dimana hal ini lumrah terjadi karena konsumsi masyarakat Indonesia menjelang lebaran cenderung meningkat.

Faktor lainnya yang memicu peningkatan harga bahan pangan adalah terganggunya pasokan yang ikut mendorong kenaikan harga.

Mengapa ada masalah pasokan? Menjelang lebaran dan beberapa hari setelahnya, beberapa toko di pasar tradisional umumnya libur, dimana ini mengakibatkan distribusi bahan pangan semakin terbatas.

Berikut adalah rangkuman harga beberapa komoditas pangan H-7 dan H-1 menjelang lebaran yang disadur dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional.
H-1 Lebaran, Harga Pangan Melonjak HIngga 70%Foto: CNBC Indonesia/Dwi Ayunintyas

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas harga bahan pokok meningkat, terutama harga cabai merah, baik cabai merah besar maupun cabai keriting. Harga cabai merah besar melesat 70,92% dibandingkan rata-rata tahun lalu menjadi Rp 65.550/kg. Sedangkan harga cabai keriting tercatat sebesar Rp 62.150/kg, atau naik 70,38% dibanding rerata tahun 2018

Padahal, 7 hari menjelang lebaran, harga cabai merah besar dan cabai keriting masing-masing hanya Rp 38.400/kg dan Rp 34.900/kg.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Minggu, harga cabai merah besar bahkan lebih tinggi dari harga rata-rata nasional, yaitu di kisaran Rp 70.000-80.000/kg.

Ijah (36), salah satu pedagang di Pasar Minggu mengatakan cabai merah besar dan cabai keriting harganya memang sudah naik sejak beberapa minggu terakhir.

"Udah naik dari awal-awal puasa Mas, nggak tahu harganya udah segini dari sananya [pasar induk]. Katanya stoknya susah," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/6/2019).

Lebih lanjut, bahan pangan lainnya yang harganya juga melesat adalah bawang putih dan bawang merah, yang masing-masing tumbuh 52,86% dan 32,95% dibandingkan rerata tahun 2018.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa bahan pangan yang harganya naik paling signifikan adalah yang digunakan sebagai bumbu dasar memasak.

Sementara itu, hampir semua bahan pangan tercatat lebih tinggi dibanding posisi normal, namun dengan gap yang relatif lebih rendah dibanding harga cabai merah, bawang putting, dan bawang merah.

Uniknya, hanya harga beras dan harga minyak goreng yang justru menjelang lebaran harganya relatif turun dibandingkan dengan rata-rata tahun lalu. Besar kemungkinan, pasokan kedua bahan pangan tersebut relatif stabil dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga tidak ada peningkatan harga.

Sebagai catatan, harga yang tertera di PIHPS Nasional merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) secara harian. Survei dilakukan di berbagai pasar tradisional yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dengan mengambil responden dua pedagang untuk setiap komoditas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak video soal kenaikan harga pangan jelang lebawan di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]

(dwa/hps) Next Article Harga Cabai & Bawang Melesat, Pemerintah Akui Salah Prediksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular