Penumpang Pesawat Turun, Konsumsi Avtur Stagnan

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 June 2019 15:01
Konsumsi Avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang cenderung stagnan pada Senin (3/6/2019).
Foto: Infografis/Harga Avtur/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi Avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang cenderung stagnan pada Senin (3/6/2019). Hal tersebut sejalan dengan turunnya jumlah penumpang penerbangan.

Unit Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengungkapkan, pada 3 Juni 2019 di Bandara Soekarno-Hatta konsumsi Avtur hanya naik 1% dibandingkan rata-rata konsumsi harian pada kondisi normal.

Sementara itu, bandara lainnya yakni Bandara Husein Sastranegara, Pondok Cabe, dan Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka turun signifikan hingga lebih dari 15%.


Dewi menambahkan, pada sepekan terakhir, kondisi puncak konsumsi Avtur yakni pada 2 Juni, yang mencatatkan kenaikan sebesar 11,4% dibandingkan kondisi harian rata-rata normal.

"Naiknya konsumsi Avtur dipicu oleh frekuensi pesawat terbang, yang menjadi salah satu pilihan pemudik," ujar Dewi.

Berdasarkan estimasi Pertamina, masa puncak konsumsi Avtur kembali terjadi pada 7 Juni 2019, yakni H+2 Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, masyarakat melakukan liburan paska berkumpul dengan sanak saudaranya di Hari Raya.

Sebagai informasi aktivitas penerbangan pesawat udara mengalami penurunan di mudik tahun ini. Penurunan terjadi baik dari jumlah penerbangan dan jumlah penumpang.

"Salah satu faktornya karena tiket mahal," ujar Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkatan Lebaran Terpadu Tahun 2019, Sigit Irfansyah, di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Senin (3/6/2019).

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, dari 36 bandara yang dipantau dari H-7 hingga H-2 Lebaran 2019 terjadi penurunan jumlah penerbangan 30,08% dibanding jumlah penerbangan tahun sebelumnya. Tahun lalu ada 13.921 penerbangan, sementara tahun ini sebesar 9.733 penerbangan.

Penurunan serupa juga terjadi pada jumlah penumpang. Di tahun 2018, jumlah penumpang terangkut pada H-7 sampai H-2 Lebaran sebanyak 1.732.023. Di tahun ini, jumlah penumpang terangkut sebanyak 1.200.180 turun 30,71%.

"Penumpang tahun lalu angkanya 1,7 juta lebih sekarang 1,2 juta. Maskapai selain menurunkan jumlah armada karena penumpangnya drop turun," ucapnya.


Sigit menambahkan kebanyakan penurunan aktivitas pesawat terjadi pada penerbangan-penerbangan pendek. Penerbangan pendek itu misalnya Jakarta-Semarang dan Solo-Semarang. Itu karena tarif pesawat yang naik signifikan.

"Kalau kita cek di Traveloka itu masih ada pesawatnya. Beda dengan Kereta Api (KA) yang sold out." tutupnya.

Extra flight penerbangan domestik sampai dengan tanggal 2 Juni 2019 untuk penerbangan domestik sebesar 256 flight atau terjadi penurunan sebesar 27,68% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan rencana persetujuan terbang (flight approval) telah terealisasi sebesar 23,49%.
(dob/dob) Next Article Harga Avtur Melambung, Maskapai Kompak Minta Tarif Tiket Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular