Pengusaha: Cuma 2 Maskapai Besar, Rentan Persaingan Tak Sehat

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
03 June 2019 19:37
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani yang mengatakan bahwa sangat mendukung maskapai asing masuk ke Indonesia.
Foto: Garuda Indonesia's Boeing 737 Max 8 (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewacanakan akan menerapkan sistem open sky. Ini tentunya akan mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia dan akan membuat semakin banyak maskapai, harga tiket pesawat semakin bersaing.

Hal ini pun disambut baik oleh Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani yang mengatakan bahwa sangat mendukung hal tersebut. Kebijakan open sky itu disebabkan kurangnya persaingan maskapai di Indonesia.

Menurut dia, kondisi pasar memunculkan kerentanan persaingan harga yang tidak sehat dalam suatu industri. Sehingga tak serta merta masing-masing pelaku usaha menerapkan kenaikan harga juga.


"Jadi intinya 2 maskapai di Indonesia seperti Lion Air dan Garuda Indonesia begitu dominan 97 persen dimana Lion 51 persen dan Garuda Indonesia 46 persen. Persaingan itu memunculkan kerentanan persaingan harga yang tidak sehat dalam suatu industri. Tentu saja ini kabar yang sangat menggembirakan bagi kami dan kami mendukung," ujar Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Senin (3/6/2019).

Dia menuturkan bahwa mahalnya tiket tentu saja mempengaruhi perekonomian dan merugikan masyarakat. Dia menyarankan agar hal ini segera dibedah infrastrukturnya.

"Coba dibedah infrastrukturnya baik dari biaya dan semuanya. Bila tidak ini akan merugikan masyarakat dan kenapa kok kita bisa sebegitu mahalnya," ucap Hariyadi.


Hal ini juga berdampak bagi dunia usaha pariwisata terutama untuk jasa travel dan penginapan. Hariyadi yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut bahwa menurunkan pengunjung hotel hingga 30 persen.

"Ini juga berdampak pada hotel rata-rata dari Januari sampai sekarang yakni 10-30 persen turunnya. Tapi itu tergantung daerah cukup signifikan. Daerah timur okupansi nya 70 persen ini bisa turun 30 persen dari yang di alami sekarang," papar dia.
(dob/dob) Next Article Tebak-Tebak Aturan Baru Tiket Pesawat, Bakal Turun?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular