
Gokil, Tiket Pesawat Jakarta-KL Rp 8 Juta! Ada Apa Sih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya harga tiket pesawat banyak dikeluhkan oleh para penumpang. Harganya bahkan dianggap sudah 'tidak masuk akal'. Lantas apa penyebabnya? Apa hanya di Indonesia harga tiket mahal?
Pandemi virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) telah 'mengurung' jutaan orang untuk menikmati suasana liburan. Semua dibatasi, dari tempat wisata yang ditutup hingga transportasi masal yang tidak berjalan. Termasuk pesawat yang tidak mengudara.
Kemudian setelah lebih dari dua tahun, pemerintah membuka lebar-lebar pintu mobilitas masyarakat. Diperbolehkannya mudik saat Hari Raya Idul Fitri jadi 'gong'. Hasrat bertemu saudara membuat banyak orang berbondong-bondong untuk pulang kampung.
Bandara yang tadinya sepi jadi penuh sesak karena para pemudik. Menurut Google Mobility Index mobilitas masyarakat di pusat transit atau transportasi melesat pada momen lebaran 2022. Artinya, permintaan untuk menggunakan transportasi pun melonjak
Di sisi lain, pandemi telah menggebuk sektor penerbangan hingga babak belur. Pertumbuhan sektor transportasi angkatan udara yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) jatuh 80,23% pada kuartal pertama 2020.
Maskapai penerbangan tumbang. PHK harus dilakukan demi mengurangi beban akibat pesawat yang tidak terbang.
Saat ini, penerbangan sudah mulai dibuka. Dengan bekas luka 2020 para maskapai mulai terbang. Sayangnya lukanya terlalu dalam sehingga tidak serta merta pulih. Ketersediaan pesawat di hanggar masih sedikit dan kian menipis.
Persis seperti teori supply and demand. Saat pasokan berkurang namun permintaan naik, kurva bergerak ke kanan. Artinya harga makin mahal.
Tak hanya soal tipisnya ketersediaan pesawat, harga bahan bakar yang tinggi juga jadi penyebab. Sejak Mei 2020, harga bahan bakar pesawat telah naik 4 kali lipat.
Berdasarkan data US Energy Information Administration, harga bensin pesawat mencapai US$ 4,04 per galon. Jauh lebih tinggi dibanding bulan Mei 2020 sebesar US$ 0,46 per galon.
Kedua faktor utama ini yang jadi penyebab harga pesawat beterbangan. Akibatnya pengguna moda transportasi udara ini harus merogoh kocek lebih dalam untuk bepergian, dalam negeri apalagi luar negeri.