Duh! Ada Bus tak Laik Jalan di Terminal Kampung Rambutan

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
26 May 2019 14:16
Menteri Perhubungan mengakhiri rangkaian inspeksi kesiapan sarana dan prasarana transportasi jelang masa Angkutan Lebaran 2019 di Terminal Kampung Rambutan.
Foto: Suasana di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, beberapa waktu lalu (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki).
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakhiri rangkaian inspeksi kesiapan sarana dan prasarana transportasi jelang masa Angkutan Lebaran 2019, Minggu (26/5/2019), di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.

Sebelumnya, secara berturut-turut, Budi Karya menyambangi Stasiun Gambir Jakarta dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten. Turut menyertai Budi Karya antara lain Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (26/5/2019). (CNBC Indonesia/Bernhart Farras)


"Tadi kita dari Soekarno Hatta naik bus, naik Damri. Bus nya bagus ya. Mengapa saya naik Damri sama Bu Menteri Kesehatan? Karena kita ingin bus-bus itu bagus semua ya seperti itu ya. Dan kalau bus ini bagus maka masyarakat banyak yang menggunakan bus untuk angkutan massal," ujar Budi Karya.

"Kita selalu berusaha meningkatkan pemakai angkutan massal. Nah kita akan meningkatkan juga level of service dari terminal ini. Tetapi kita juga harus disiplin ya disiplin harus melakukan ramp check ya," lanjutnya.



Saat melakukan ramp check, Budi Karya mendapati ada satu bus yang tidak laik operasi. Bus itu dimiliki oleh Prima Jasa.

"Bus itu tidak memenuhi syarat-syarat tertentu. Oleh karenanya kita tidak bisa mengizinkan bus tersebut untuk melakukan perjalanan," katanya.

Ia lantas menjelaskan, ramp check seperti ini memang sudah disosialisasikan Kementerian Perhubungan di beberapa provinsi. Tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Lampung.

"Jangan sampai ada bus tidak lengkap ya. Ramp check adalah satu kualifikasi boleh tidaknya bus digunakan," ujar Budi Karya.



Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu mengaku juga mengecek tarif bus antar kota antar provinsi. Semua masih sesuai dengan ketentuan.

"Tadi menuju Solo itu ketentuannya adalah sampai Rp 135 ribu. Tadi mereka menetapkan satu tarif yang sesuai dengan itu yang ekonomi. Tapi yang premium tentunya mereka bisa menetapkan sendiri," kata Budi Karya.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Posko Lebaran 2019 Dibuka, Menhub: Jangan Mudik Pakai Motor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular