Untuk TNI-Polri & Pendukung 02, Prabowo: Hindari Kekerasan!

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
23 May 2019 10:03
Prabowo Subianto menanggapi kericuhan yang terjadi pada aksi demonstrasi menolak hasil Pilpres 2019.
Foto: Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menolak hasil rekapitulasi KPU dan memutuskan untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). (Dok Media Center Prabowo-Sandi)
Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menanggapi kericuhan yang terjadi pada aksi demonstrasi menolak hasil Pilpres 2019 yang berlangsung di Jakarta, Selasa malam dan Rabu (22/5/2019).

Di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Prabowo mengimbau TNI-Polri dan para pendukungnya untuk menghindari kekerasan.

"Saya mengimbau kepada seluruh pihak, masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, pihak kepolisian, pihak TNI, dan semua pihak untuk menahan diri, agar tidak melakukan kekerasan fisik, termasuk kepada seluruh pejabat publik, pejabat kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen, dan seluruh anak bangsa," katanya, Rabu (22/5/2019).


Selain itu, mantan Danjen Kopassus ini juga berharap kejadian kekerasan serupa tidak terjadi lagi karena mencoreng martabat Indonesia dan dikhawatirkan akan merusak persatuan Indonesia.

Dalam keterangan pers itu, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tidak memberikan pernyataan sama sekali. Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Dahnil Simanjuntak.

Mengawali pernyataannya, Prabowo menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka akibat bentrokan mulai Selasa tengah malam hingga Rabu pagi.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un," ujar Prabowo.

Berikut adalah pernyataan lengkap Prabowo:

"Kami mendukung semua penggunaan hak konstitusional yang berakhlak, yang damai, dan tanpa kekerasan dalam perjuangan politik kebangsaan kita. Oleh sebab itu, saya mengimbau kepada seluruh pihak, masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, pihak kepolisian, pihak TNI, dan semua pihak untuk menahan diri, agar tidak melakukan kekerasan fisik, termasuk kepada seluruh pejabat publik, pejabat kepolisian, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen, dan seluruh anak bangsa.

Kami meminta peristiwa kekerasan tadi malam dan juga yang terjadi Subuh tadi yang telah mencoreng martabat dan marwah bangsa Indonesia jangan terjadi lagi.

Bila hal ini terjadi, maka kami sangat khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan rusak dan sulit kita rangkai.

Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat senantiasa terjadi dan tidak digunakan sebagai alamat kekuasaan.

Adik-adikku, para pejabat dan petugas TNI-Polri yang masih aktif saya mohon kita ingat bersama makanan dan senjata-senjata yang anda gunakan dibiayai oleh rakyat. Saudara-saudara adalah milik rakyat.


Saudara-saudara kami mohon janganlah sekali-sekali menyakiti hati rakyat, apalagi memukul dan menembak rakyat kita sendiri. Mari sama-sama kita menjaga agar rakyat agar tetap damai dan bergembira.

Para pendukung saya, hindari kekerasan fisik, dan jangan sekali-kali menggunakan kekerasan. Memang berat. Saya memahami. Saya tegaskan kembali seandainya ada salah paham dan kau dipukul jangan melawan. Ini berat namun ini harus kita lakukan."

Simak video ketika massa membakar mobil Brimob.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Kalau Jadi Presiden, Prabowo Siap Ganti Arah Pembangunan RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular