Pemilu 2019

Usai 22 Mei & Lebaran, Industri Manufaktur Diramal Tumbuh 5%

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
20 May 2019 19:45
Kementerian Perindustrian optimis industri manufaktur RI dapat tumbuh mencapai 5% di kuartal II tahun ini.
Foto: Suasana pabrik yang memproduksi Gas Insulated Switchgear (GIS) tegangan tinggi di Tangerang. (dok. ABB Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian optimis industri manufaktur RI dapat tumbuh mencapai 5% di kuartal II tahun ini, setelah pada kuartal I lalu hanya mampu tumbuh 4,8% secara tahunan (year-on-year/yoy). Padahal di kuartal I tahun lalu, industri pengolahan non-migas mampu tumbuh mencapai 5,08% yoy.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Haris Munandar mengatakan, pihaknya optimis melihat iklim usaha yang diproyeksi makin membaik pasca pengumuman hasil pemilu dan Lebaran dua pekan mendatang.

"Saat ini pelaku industri lagi menunggu, wait and see. Indikatornya sekarang mau Lebaran, orang pasti akan belanja, terutama produk tekstil dan mamin [makanan & minuman]," ujar Haris di kantornya Senin (20/5/2019).

Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto


Selain itu, pencairan gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) kali ini berpotensi mendongkrak konsumsi yang tentu berpengaruh pada pertumbuhan industri.

"Uang akan banyak beredar di daerah karena liburnya panjang, sehingga orang bisa menghabiskan uangnya lebih besar," imbuhnya.



Terkait investasi di sektor industri, Haris menyebut investor lokal maupun asing tentu masih menunggu kepastian hasil pemilu, baik untuk menanamkan investasi baru maupun ekspansi pabrik.

"Dari luar negeri, investasi pasti masuk kalau aman. Sekarang masih banyak yang wait and see. Ya mudah-mudahan bisa lebih baiklah dari kuartal I lalu. Nggak bisa dipastikan tapi kita berharap mendekati 5%," pungkasnya.

Simak video terkait industri manufaktur di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Menperin Bantah Isu Deindustrialisasi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular