Pemilu 2019
Jelang 22 Mei, Kapolri Pastikan Semua akan Baik-Baik Saja
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
20 May 2019 16:18
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Polisi) Tito Karnavian angkat bicara perihal keresahan pelaku ekonomi jelang pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Mei 2019.
Keresahan dipicu oleh rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat pada tanggal itu. Sasaran unjuk rasa adalah gedung KPU maupun gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Prinsipnya, Polri tentu akan bekerja maksimal untuk mengamankan semua tahapan, termasuk pengumuman dari KPU. Kita akan mengamankan secara maksimal," ujar Tito usai penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, dan Pemanfaatan Sumber Daya di Bidang Industri di Ruang Garuda, kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (20/5/2019).
"Kita sudah siapkan rencana-rencana pengamanan yang melibatkan personel yang cukup agar masyarakat juga merasa terjamin. Sepanjang semua mengikuti aturan hukum, maka saya kira akan baik-baik saja," lanjutnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menekankan, Indonesia telah melalui rangkaian pemilu yang terpanjang di dunia. Seluruh tahapan sejak Oktober lalu, termasuk kampanye terbuka dan pemungutan suara, telah dilalui dengan baik.
Akan tetapi, Tito tak memungkiri ada keberatan-keberatan yang timbul dari sejumlah elemen masyarakat. Hal itu, lanjut dia, merupakan bagian dari proses demokrasi. Untuk itu, Tito berharap semua pihak mengikuti aturan hukum yang berlaku di Tanah Air.
"Dan Polri sekali lagi prinsipnya, jika ada pihak-pihak yang berkeberatan mengikuti aturan hukum, maka tentu kita akan ikut mengamankan. Namun kalau ada pelanggaran hukum, ya sama. Polisi seluruh dunia juga sama, kalau ada pelanggaran hukum kita akan lakukan penindakan hukum sesuai aturan yang ada," ujarnya.
Simak video terkait tahapan resmi penghitungan suara pemilu di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Kapolri Tito Karnavian Tampak di Istana, Jadi Menteri Jokowi?
Keresahan dipicu oleh rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat pada tanggal itu. Sasaran unjuk rasa adalah gedung KPU maupun gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Prinsipnya, Polri tentu akan bekerja maksimal untuk mengamankan semua tahapan, termasuk pengumuman dari KPU. Kita akan mengamankan secara maksimal," ujar Tito usai penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, dan Pemanfaatan Sumber Daya di Bidang Industri di Ruang Garuda, kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (20/5/2019).

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menekankan, Indonesia telah melalui rangkaian pemilu yang terpanjang di dunia. Seluruh tahapan sejak Oktober lalu, termasuk kampanye terbuka dan pemungutan suara, telah dilalui dengan baik.
Akan tetapi, Tito tak memungkiri ada keberatan-keberatan yang timbul dari sejumlah elemen masyarakat. Hal itu, lanjut dia, merupakan bagian dari proses demokrasi. Untuk itu, Tito berharap semua pihak mengikuti aturan hukum yang berlaku di Tanah Air.
"Dan Polri sekali lagi prinsipnya, jika ada pihak-pihak yang berkeberatan mengikuti aturan hukum, maka tentu kita akan ikut mengamankan. Namun kalau ada pelanggaran hukum, ya sama. Polisi seluruh dunia juga sama, kalau ada pelanggaran hukum kita akan lakukan penindakan hukum sesuai aturan yang ada," ujarnya.
Simak video terkait tahapan resmi penghitungan suara pemilu di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Kapolri Tito Karnavian Tampak di Istana, Jadi Menteri Jokowi?
Most Popular