Waketum Gerindra Ajak Tak Bayar Pajak, Ini Tanggapan Istana

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 May 2019 18:38
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono seakan tak ada habisnya membuat sensasi.
Foto: Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu dengan sejumlah ketua serikat pekerja di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono seakan tak ada habisnya membuat sensasi. Untuk kesekian kalinya, ia kembali melontarkan pernyataan kontroversial ke publik.

Arif Poyuono mengajak masyarakat yang tak mengakui hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 untuk tidak membayar pajak. Menurutnya, hal tersebut merupakan hak setiap masyarakat.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun buka suara mengenai ajakan pemboikotan pajak tersebut. Menurutnya, apa yang dikemukakan Arif Poyuono sama sekali tak memiliki dasar yang jelas.

Waketum Gerindra Ajak Tak Bayar Pajak, Ini Tanggapan IstanaFoto: CNBC Indonesia TV


"Itu pendidikan yang tak baik. Warga negara itu punya hak dan kewajiban. Jangan menganjurkan [yang tidak benar]," kata Moeldoko di kompleks kepresidenan, Kamis (16/5/2019).



"Orang politik malah memberikan pembelajaran politik yang tak bagus kepada masyarakat. Menurut saya enggak benar itu lah. Karena setelah Presiden terpilih, gak ada lagi berpikir 01-02, semua warga Indonesia," kata dia.

Moeldoko meyakini, ajakan boikot pajak tersebut bukan murni dari pemikiran Prabowo Subianto. Menurutnya, seruan tersebut hanya berasal dari satu pihak saja.

"Kalau saya melihat pak Prabowo itu seorang yang patriotik ya. Seorang kesatria. Perlu digaris bawahi. Saya yakin pak Prabowo memiliki itu. Hanya jangan yang di bawahnya itu malah melakukan hal-hal yang keluar dari pemikiran bosnya," jelasnya.


(dru) Next Article Moeldoko Angkat Lima Deputi di KSP, Siapa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular