Desain Ibu Kota Baru, Basuki Kumpulkan Arsitek & Budayawan

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
14 May 2019 13:15
Demi Desain Ibu Kota Baru, Basuki Kumpulkan Arsitek Hingga Budayawan
Foto: Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah semakin matang untuk memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta keluar Pulau Jawa. Hal itu terlihat dari koordinasi yang terus dilakukan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan pihak terkait serta tour Kalimantan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo untuk melihat daerah yang cocok untuk ibu kota.

Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dirinya juga telah berbicara dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan jika mendapatkan izin lebih cepat maka 2020 bisa mulai pembangunan.

Namun, untuk desainnya seperti apa, Basuki masih menunggu dari Bappenas. Tapi ia menyebutkan saat ini pemerintah telah menyiapkan arsitek untuk ikut menyusun konsep ibu kota baru nanti.

"Sekarang ini lagi saya kumpulkan para arsitek misalnya dan mungkin seniman juga untuk mendesain bentuk ibu kota baru nanti," ujar Basuki di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Foto: infografis/ Infografis : Mengenal Bukit Soeharto / Aristya Rahadian Krisabella


Nantinya, akan dibuat semacam diskusi berantai bersama para arsitek dan budayawan tersebut untuk menyusun konsep ibu kota baru nanti. Karena ini proyek besar maka butuh banyak masukan dari berbagai pihak dan ahlinya.

"Kita akan bikin workshop-workshop berantai dari segi perncanaan dari segi masterplannya, detail desainnya. Apakah mau green cities, smart city, compact city, karena ini akan membangun kota baru. Tapi, kegiatan itu akan intensif tahun 2020," jelasnya.

"Kalau sekarang kita mulai, Bappenas sudah mulai, dengan workshop, karena harus ngajak semua, terutama para arstiek, para seniman, para budayawan, mau dibawa ke mana arahnya," tambah Basuki.



Sementara itu, jumlah arsitek belum dipastikan, karena akan ada banyak tim. Hanya saja pembangunan ini akan didukung oleh ikatan arsitek Indonesia (IAI) sama halnya dengan pembangunan GBK lalu.

"Kalau yang kemarin yang saya sudah pakai untuk memulai pekerjaan satu setengah tahun lalu, satu tim kira-kira 7 orang. Jadi nanti saya juga ketemu IAI, dan juga akan diundang oleh Presiden untuk bisa menterjemahkan kira-kira istana kaya apa, kebutuhan istana, kebutuhan ibu kota negara, dari segi pertahanannya, dari segi efisiensi kantor, jadi itu ada semua," jelasnya.

Simak video terkait pemindahan ibu kota di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Di Depan Jokowi, Basuki 'Pede' Lelang Dini PUPR Tuntas Maret

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular