Jokowi: Izin Bangun Pembangkit Listrik Dulu Bisa 10 Koper!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 May 2019 11:25
Jokowi tekankan betapa pemangkasan izin harus digenjot pemerintah, agar investor bisa datang ke Indonesia.
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (dok. Setkab)
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo kembali menekankan pentingnya reformasi struktural dan birokrasi. Di antaranya untuk kemudahan investor berinvestasi di Indonesia.

Dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Jokowi mengatakan penyederhanaan izin harus diutamakan. "Saya udah bolak balik ngomong, lebih dari 20 tahun tidak bisa selesaikan defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, karena ekspor kita. Kedua karena investasi kita," paparnya, Kamis (9/5/2019).

Jokowi: Izin Bangun Pembangkit Listrik Dulu Bisa 10 Koper!Foto: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2019 (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)




Investasi, kata dia, kurang bisa optimal karena izin berbelit baik di pusat maupun daerah. Ia bercerita, lima tahun lalu investor datang berbondong-bondong ke Indonesia. Namun yang benar-benar menetaskan investasi kecil sekali, sebagian karena terhambat di prosesnya.

"Contoh pembangkit listrik, baik tenaga uap-angin-panas bumi-semuanya ruwet, saya 5 tahun lalu saya cek berapa izin di situ ada 259 izin. Apa gak terengah-engah investornya, siapa yang kuat? Kalau dimasukkan koper bisa 10 koper!"

Hal-hal yang semestinya hanya berupa rekomendasi dijadikan izin, ini kemudian dipotong oleh pemerintah jadi 58 izin. "Tapi jangan tepuk tangan, itu masih kebanyakan juga. Kita kurang listrik ada investasi masuk, tapi kok tidak bisa kita eksekusi dengan baik," keluh Jokowi.
(gus/gus) Next Article Kejengkelan Jokowi Direspons Sri Mulyani: Itu Pesan Buat Kita

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular