Kesalnya Jokowi, 50 Tahun Jurusan SMK di RI Tak Berkembang

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 May 2019 12:29
Jokowi kesal karena 50 tahun terakhir jurusan SMK di RI itu-itu saja, sementara zaman sudah berkembang.
Foto: Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat jengkel dengan sikap jajarannya yang dianggap tak cukup mampu menyelesaikan persoalan perekonomian Indonesia, meskipun sudah mengetahui akar masalah utamanya.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi di depan menteri Kabinet Kerja dan ratusan pemerintah daerah dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Shang-rila Hotel, Kamis (9/5/2019).



Kejengkelan Jokowi tak hanya ditunjukkan dalam merespons para menteri yang disebut tak mampu mengatasi persoalan perizinan investasi yang masih rumit, melainkan juga mengenai sistem pendidikan di Indonesia.

"Zaman sekarang sudah masuk digital ekonomi, SMK kita masih jurusannya bangunan. Sudah 50 tahun lebih jurusan bangunan," kata tegas Jokowi.

Jokowi menekankan, perkembangan ekonomi digital saat ini perlu direspons dengan berbagai terobosan baru, terutama di bidang pendidikan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang berkompeten.

"50 tahun lebih jurusan masih jurusan bangunan, jurusan mesin. Yang jelas dong. Mesin-mesin apa gitu. Jurusan dari dulu kaya gitu terus. Ya meskipun saya tahu beberapa SMK ini sudah mulai berubah, tapi saya ingin semuanya berubah," katanya.

Kesalnya Jokowi, 50 Tahun Jurusan SMK di RI Tak BerkembangFoto: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2019 (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)


"Dunia sudah berubah cepat. Artificial Intelligence, Big Data, Internet of Things, Virtual Reality, 3D printing, kita masih jurusan bangunan, jurusan mesin. Jurusan apa lagi," tegas Jokowi.

Jokowi menegaskan, fokus pembangunan pemerintah ke depan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu, dibutuhkan peran pemangku kepentingan terkait untuk bekerja sama.

"Pemerintah pusat, pemprov kabupaten kota harus berbondong-bondong bersama menyelesaikan ini. Training, pelatihan, agar skill keterampilan anak-anak kita, tenaga kerja kita menjadi lebih baik," jelasnya.


(gus) Next Article Puji Ide Ganjar, Jokowi Minta Nadiem Tiru Buat Daerah Lain!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular