Perang Dagang Berkobar, Trump Ancam Naikkan Bea Impor China
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
06 May 2019 06:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (5/5/2019) mengatakan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar akan naik menjadi 25% Jumat mendatang.
Hal ini ia sampaikan meskipun pemerintahannya selama beberapa pekan terakhir mengatakan perundingan dagang dengan China berlangsung lancar.
Bea masuk terhadap produk-produk tersebut saat ini dikenakan sebesar 10%. Trump awalnya mengancam akan menaikkan bea impor tersebut awal tahun ini namun memutuskan menundanya setelah China dan AS sepakat untuk melakukan negosiasi dagang.
Sebagai tambahan, sang presiden juga mengancam akan mengenakan tarif impor 25% terhadap produk-produk China lainnya senilai US$325 miliar dalam waktu dekat, dilansir dari CNBC International.
Ia mengatakan perundingan dagang dengan China masih berlanjut namun sangat lamban karena Negeri Tirai Bambu itu masih mencoba untuk menegosiasikan beberapa hal kembali.
Impor barang AS dari China bernilai total US$539,5 miliar sementara defisit perdagangan tercatat US$419,2 miliar di 2018, menurut data Kantor Perwakilan Dagang. Bila Trump benar-benar melaksanakan ancamannya, berarti seluruh impor dari China akan dikenakan bea masuk.
Jumat pekan lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kepada CNBC bahwa Trump masih berharap dapat menyepakati perjanjian dagang dengan China.
Pekan lalu juga, putaran terbaru nego dagang dilangsungkan di Beijing dan akan disusul pertemuan selanjutnya di Washington pekan ini.
Beberapa sumber bahkan mengatakan perjanjian dagang dapat terwujud Jumat pekan ini.
(prm) Next Article Berunding dengan China, AS Janji Akan Tetap Bersikap Keras
Hal ini ia sampaikan meskipun pemerintahannya selama beberapa pekan terakhir mengatakan perundingan dagang dengan China berlangsung lancar.
Bea masuk terhadap produk-produk tersebut saat ini dikenakan sebesar 10%. Trump awalnya mengancam akan menaikkan bea impor tersebut awal tahun ini namun memutuskan menundanya setelah China dan AS sepakat untuk melakukan negosiasi dagang.
![]() |
Ia mengatakan perundingan dagang dengan China masih berlanjut namun sangat lamban karena Negeri Tirai Bambu itu masih mencoba untuk menegosiasikan beberapa hal kembali.
Impor barang AS dari China bernilai total US$539,5 miliar sementara defisit perdagangan tercatat US$419,2 miliar di 2018, menurut data Kantor Perwakilan Dagang. Bila Trump benar-benar melaksanakan ancamannya, berarti seluruh impor dari China akan dikenakan bea masuk.
Jumat pekan lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kepada CNBC bahwa Trump masih berharap dapat menyepakati perjanjian dagang dengan China.
Pekan lalu juga, putaran terbaru nego dagang dilangsungkan di Beijing dan akan disusul pertemuan selanjutnya di Washington pekan ini.
Beberapa sumber bahkan mengatakan perjanjian dagang dapat terwujud Jumat pekan ini.
(prm) Next Article Berunding dengan China, AS Janji Akan Tetap Bersikap Keras
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular