
Siap-siap, Bus Listrik TransJakarta Bakal Layani 2 Rute Ini
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 May 2019 13:37

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) bakal menguji coba tiga unit bus listriknya mulai Juni 2019. Kendaraan listrik itu nantinya akan diuji coba untuk melayani rute koridor I Blok M - Kota dan koridor VI Ragunan-Dukuh Atas.
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, proses ujicoba itu akan berlangsung selama enam bulan setelah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bus listrik TransJakarta diterbitkan.
"Enam bulan jalan nanti kita cek, evaluasi, dan kita perbanyak dengan operasional yang lebih luas," kata Agung, saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Hari ini, TransJakarta mengenalkan kepada masyarakat tiga unit kendaraan bertenaga listrik yang dipamerkan di acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day. Dua bus di antaranya merupakan bus listrik pabrikan BYD yang bermarkas di Shenzen, China, sedangkan satu unit bus listrik buatan dalam negeri, PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Ia mengakui memang biaya per unit bus listrik 3 kali lipat lebih mahal daripada kendaraan bermesin diesel yang dibanderol Rp 2 miliar per unit. Meski demikian, nantinya tarif yang akan diberlakukan bus listrik ini tetap akan sama dengan TransJakarta berbahan bakar solar.
"Nggak naik. Belinya mahal tapi operasionalnya murah. Supaya murah ya bahan bakarnya listrik," kata Agung.
Saat ini jelas dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak membeli kendaraan listrik, melainkan hanya membayar biaya operasionalnya saja. Saat ini sudah ada beberapa operator yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama antara lain Perum Damri, PPD, dan Kopaja.
"Saat ini [bus listrik] masih punya para pabrikan yang nanti akan dioperasikan oleh operator. Jadi Transjakarta dan Pemprov gak perlu punya kendaraannya, mereka yang akan menjalankan dan kita hanya membayar operasionalnya," pungkasnya.
(prm) Next Article Wow! TransJakarta Siap Luncurkan Armada Bus Listrik
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, proses ujicoba itu akan berlangsung selama enam bulan setelah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bus listrik TransJakarta diterbitkan.
"Enam bulan jalan nanti kita cek, evaluasi, dan kita perbanyak dengan operasional yang lebih luas," kata Agung, saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (5/5/2019).
![]() |
Ia mengakui memang biaya per unit bus listrik 3 kali lipat lebih mahal daripada kendaraan bermesin diesel yang dibanderol Rp 2 miliar per unit. Meski demikian, nantinya tarif yang akan diberlakukan bus listrik ini tetap akan sama dengan TransJakarta berbahan bakar solar.
"Nggak naik. Belinya mahal tapi operasionalnya murah. Supaya murah ya bahan bakarnya listrik," kata Agung.
Saat ini jelas dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak membeli kendaraan listrik, melainkan hanya membayar biaya operasionalnya saja. Saat ini sudah ada beberapa operator yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama antara lain Perum Damri, PPD, dan Kopaja.
"Saat ini [bus listrik] masih punya para pabrikan yang nanti akan dioperasikan oleh operator. Jadi Transjakarta dan Pemprov gak perlu punya kendaraannya, mereka yang akan menjalankan dan kita hanya membayar operasionalnya," pungkasnya.
(prm) Next Article Wow! TransJakarta Siap Luncurkan Armada Bus Listrik
Most Popular