Benarkah Harga Bawang Putih Naik Gara-gara Pemilu?

Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
05 May 2019 10:21
Harga bawang putih telah merangkak naik sejak pertengahan bulan ini jelang masa bulan puasa Ramadan dan perayaan Idul Fitri.
Foto: Menurut pedagang di pasarinu penjualan bawang putih mengalami kenaikan saat mendekati hari raya idul firtri yang dalam beberapa bulan nanti akan dirayakan. (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bawang putih telah merangkak naik sejak pertengahan bulan ini jelang masa bulan puasa Ramadan dan perayaan Idul Fitri.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, sejumlah harga bahan makanan mengalami peningkatan sepanjang April 2019.

Harga bawang putih tercatat meningkat paling pesat, yaitu mencapai 42,2%. Per 30 April 2019, harga rata-rata nasional bawang putih di pasar tradisional adalah sebesar Rp 49.750/kg.

Beberapa pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, mengatakan kabar yang beredar di pasar menyebutkan harga bawang putih terus naik karena pemilu. Pemilu serentak di seluruh Indonesia diadakan 17 April lalu.


Rasad, salah satu buruh di kios bawang putih mengungkapkan bahwa sebelum pilpres harga bawang putih berada di kisaran Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kilogram. Saat tanggal Pilpres mendekat, harga bawang putih mulai naik secara bertahap, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg sampai akhirnya harga menyentuh Rp 50.000.

"Wah, kalau kemarin-kemarin, (harga) kotornya dari bandar-bandarnya bisa sampai Rp 50.000. Dengar-dengar (ada) operasi pasar, sekarang harga turun jadi Rp 25.000," ujarnya saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Minggu (5/5/2019).

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengadakan operasi pasar hari ini dengan mengajak beberapa pihak swasta guna memantau harga bawang putih.

Ia mengatakan telah meminta importir dan kepala pasar untuk menjaga agar harga bawang putih berada di kisaran Rp 25.000 hingga maksimal Rp 30.000 per kilogram jelang Ramadan.

Benarkah Harga Bawang Putih Naik Gara-gara Pemilu?Foto: Menurut pedagang di pasarinu penjualan bawang putih mengalami kenaikan saat mendekati hari raya idul firtri yang dalam beberapa bulan nanti akan dirayakan. (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)

Pasca-operasi pasar itu, Rasad mengaku harga bawang putih sudah turun ke Rp 25.000 per kilogram.

Sementara itu, seorang pedagang bawang putih lainya bernama Congli Aritonang juga mengiyakan bahwa pemilu memberikan dampak kenaikan harga bawang putih.

"Katanya ada pengaruh dari pemilu. Kalo menurut saya oke saja tapi jangan begini, masyarakat jadi korban. Jangan-jangan ini permainan importir," ucapnya.

Bahkan, harga bawang putih kupas sempat menyentuh Rp 65.000 per kilogramnya. Padahal, sepekan sebelumnya salah satu komoditas andalan konsumen dalam negeri itu masih berada di kisaran Rp 35.000 sampai Rp 40.000.


Ia berharap pemerintah dapat menentukan harga standar bawang putih untuk melindungi petani dan juga konsumen.

"Kalau bawang sekarang mahal, yang disalahin pemerintah. Kalau menurut saya, bukan pemerintah tapi importirnya (yang salah)," ujar Congli.

"Kalau yang mahal dari dalam negeri mah enggak apa-apa, enak di petani. Tapi ini bawang yang mahal malah dari luar," tambahnya.

Saksikan video mengenai harga bawang putih berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Ini Ancaman Mentan untuk Importir Bawang Putih Nakal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular