Pindah Ibu Kota Rp 466 T, Duitnya Dari Mana Bu Sri Mulyani?
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
01 May 2019 11:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Isu pemindahan Ibukota Indonesia menjadi topik hangat. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) salah satu alasan mengapa perlu memindahkan ibukota, agar tercipta pemerataan pembangunan.
Memang, hingga saat ini belum ada keterangan yang pasti terkait lokasi baru ibukota, namun digadang-gadang akan pindah ke luar Pulau Jawa. Meski demikian, Bappenas rupanya telah memiliki prediksi anggaran untuk merealisasikan pemindahan ibukota, yang berkisar Rp 323 triliun - Rp 466 triliun.
Lantas, bagaimana ya tanggapan Menteri Keuangan RI terkait hal tersebut?
Menanggapi persoalan anggaran pemindahan ibukota, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, masih menunggu perencanaan yang matang dari pihak Bappenas. Jika belum ada perencanaan yang matang, maka ia belum bisa menjelaskan skema maupun besaran pengalokasian anggaran yang tepat.
"Jadi untuk saat ini kita akan menunggu sampai perencanaan itu matang. Kalau perencanaan itu matang berarti estimasi dari anggarannya akan jauh lebih akurat, baru kita pikirkan bagaimana teknis untuk pembiayaannya," ujarnya di Gedung Ditjen Pajak, Selasa (30/4/2019).
Ketika ditanya apakah anggaran pemindahan ibukota akan masuk ke rencana APBN 2020, Sri Mulyani tidak menjawab secara gamblang. Ia hanya menekankan kembali, anggaran pemindahan ibukota baru bisa dibahas ketika sudah ada perencanaan yang matang.
Terkait penyusunan APBN 2020, ia menjelaskan hal tersebut tetap berjalan seperti yang dijadwalkan.
"Jadi sekali lagi kita masih menunggu perencanannya."
"Secara siklus APBN 2020 harus sudah kita siapkan dan bulan Mei nanti juga sudah mulai akan membahas awal dgn DPR terkait rancangan APBN 2020," tandasnya.
(gus) Next Article Bermodal Rp 571 T, Bakal Ada MRT 223 Km di Jakarta
Memang, hingga saat ini belum ada keterangan yang pasti terkait lokasi baru ibukota, namun digadang-gadang akan pindah ke luar Pulau Jawa. Meski demikian, Bappenas rupanya telah memiliki prediksi anggaran untuk merealisasikan pemindahan ibukota, yang berkisar Rp 323 triliun - Rp 466 triliun.
Menanggapi persoalan anggaran pemindahan ibukota, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, masih menunggu perencanaan yang matang dari pihak Bappenas. Jika belum ada perencanaan yang matang, maka ia belum bisa menjelaskan skema maupun besaran pengalokasian anggaran yang tepat.
"Jadi untuk saat ini kita akan menunggu sampai perencanaan itu matang. Kalau perencanaan itu matang berarti estimasi dari anggarannya akan jauh lebih akurat, baru kita pikirkan bagaimana teknis untuk pembiayaannya," ujarnya di Gedung Ditjen Pajak, Selasa (30/4/2019).
Ketika ditanya apakah anggaran pemindahan ibukota akan masuk ke rencana APBN 2020, Sri Mulyani tidak menjawab secara gamblang. Ia hanya menekankan kembali, anggaran pemindahan ibukota baru bisa dibahas ketika sudah ada perencanaan yang matang.
![]() |
Terkait penyusunan APBN 2020, ia menjelaskan hal tersebut tetap berjalan seperti yang dijadwalkan.
"Jadi sekali lagi kita masih menunggu perencanannya."
"Secara siklus APBN 2020 harus sudah kita siapkan dan bulan Mei nanti juga sudah mulai akan membahas awal dgn DPR terkait rancangan APBN 2020," tandasnya.
(gus) Next Article Bermodal Rp 571 T, Bakal Ada MRT 223 Km di Jakarta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular