Ruang Kerja Digeledah KPK, Ini Pembelaan Mendag Enggartiasto

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 April 2019 15:13
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantor Kementerian Perdagangan.
Foto: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memberi keterangan pers. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Penggeledahan tersebut diketahui berkaitan dengan kasus suap yang menjerat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bowo Sidik Pangarao. Penggeledahan dilakukan oleh otoritas pemberantasan korupsi sejak pagi tadi.

Ditemui usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Enggartiasto mengaku sudah mengetahui kabar tersebut. Namun pada saat penggeledahan, yang bersangkutan tak ada di tempat.

"Saya tahu. Enggak ada. Saya lagi enggak ada," kata Enggartiasto di kompleks kepresidenan, Senin (24/4/2019).

Bowo diduga menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung. KPK juga telah menetapkan Asty dan Indung menjadi tersangka.

Asty diduga memberi Bowo duit Rp 1,5 miliar lewat 6 kali pemberian serta Rp 89,4 juta yang diberikan Asty kepada Bowo lewat Indung saat operasi tangkap tangan terjadi. Suap itu diduga agar Bowo membantu PT HTK dalam proses perjanjian dengan PT Pupuk Indonesia Logistik.

Selain suap, KPK juga menduga Bowo menerina gratifikasi Rp 6,5 miliar dari pihak lain sehingga total penerimaan Bowo berjumlah Rp 8 miliar. Total Rp 8 miliar itu kemudian disita dalam 400 ribu amplop di dalam puluhan kardus.


Di depan penyidik, Bowo mengaku menerima uang senilai Rp 2 miliar dari Enggartiasto Lukita. Dalam keterangannya, Bowo mengakui uang tersebut diberikan sebagai 'pelicin'.

Namun; Politisi Partai Nasdem itu membantah telah memberikan uang kepada Bowo. "Apa urusannya saya ngasih duit? Dari saya yakin betul enggak ada. Dia dari Golkar, saya dari Nasdem," kata Enggartiasto.

"Yang memberikan izin saya kan. Apa urusannya dia? Kenapa saya harus mengasih uang kepada orang lain. Saya yang memberi izin kecuali dia yang memberi izin," tegasnya.
 

(dob) Next Article Puluhan Karyawan Resign, KPK: Itu Hal yang Wajar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular