
Masalah Terbesar MU: Alexis Sanchez
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2019 17:37

Masalah lain yang timbul gara-gara gaji Alexis yang ketinggian adalah, United jadi sulit melakukan perombakan. Apabila ingin kompetitif pada musim-musim selanjutnya, skuat United harus dirombak. Lepas pemain-pemain yang minim kontribusi dan hasilnya dipakai untuk merekrut darah segar yang mumpuni.
Alexis tentu menjadi salah satu pemain yang seharusnya dilepas oleh United, karena kontribusinya sangat minim. Namun, apakah ada klub yang rela merogok dompet dalam-dalam untuk membayar gaji Alexis?
Kalau tidak ada, United harus rela menampung Alexis setidaknya sampai kontraknya berakhir pada 30 Juni 2022. Masih tiga tahun lagi, dan setiap pekannya rekening United 'dibobol' Rp 9,23 miliar. Rugi bandar, bos...
Overhaul di skuat United tidak hanya melepas pemain yang ada, tetapi juga merekrut tenaga baru. Di sini Alexis berpotensi 'membuat gara-gara' lagi.
Jika United naksir seorang pemain bintang, dan cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan, maka proses negosiasi kepindahan bisa dimulai. Namun saat melihat gaji yang diterima Alexis, agen si pemain bintang tentu ingin kliennya mendapat bayaran tinggi. Kalau bisa sama dengan Alexis, kalau lebih ya alhamdulillah.
Bila ini terjadi, maka anggaran gaji United bakal semakin besar. Beban keuangan klub menjadi tambah berat, dan pasti tidak sehat dalam jangka menengah-panjang.
Ibarat bermain catur, sekali salah langkah bisa membuat Anda kalah. Mungkin Anda bisa bertahan lebih lama, tetapi beban karena satu langkah yang salah tadi perlahan akan mengantar Anda ke sisi pecundang.
Itulah yang terjadi pada United. Satu kesalahan, yaitu merekrut Alexis, berujung pada masalah sistemik yang mempertaruhkan nasib klub.
Saat ini, masalah terbesar United adalah Alexis. United tersandera oleh Alexis, terancam tidak bisa berkembang gara-gara satu pemain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Alexis tentu menjadi salah satu pemain yang seharusnya dilepas oleh United, karena kontribusinya sangat minim. Namun, apakah ada klub yang rela merogok dompet dalam-dalam untuk membayar gaji Alexis?
Kalau tidak ada, United harus rela menampung Alexis setidaknya sampai kontraknya berakhir pada 30 Juni 2022. Masih tiga tahun lagi, dan setiap pekannya rekening United 'dibobol' Rp 9,23 miliar. Rugi bandar, bos...
Jika United naksir seorang pemain bintang, dan cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan, maka proses negosiasi kepindahan bisa dimulai. Namun saat melihat gaji yang diterima Alexis, agen si pemain bintang tentu ingin kliennya mendapat bayaran tinggi. Kalau bisa sama dengan Alexis, kalau lebih ya alhamdulillah.
Bila ini terjadi, maka anggaran gaji United bakal semakin besar. Beban keuangan klub menjadi tambah berat, dan pasti tidak sehat dalam jangka menengah-panjang.
Ibarat bermain catur, sekali salah langkah bisa membuat Anda kalah. Mungkin Anda bisa bertahan lebih lama, tetapi beban karena satu langkah yang salah tadi perlahan akan mengantar Anda ke sisi pecundang.
Itulah yang terjadi pada United. Satu kesalahan, yaitu merekrut Alexis, berujung pada masalah sistemik yang mempertaruhkan nasib klub.
Saat ini, masalah terbesar United adalah Alexis. United tersandera oleh Alexis, terancam tidak bisa berkembang gara-gara satu pemain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular