
Jokowi Targetkan Tingkat Kemiskinan di Bawah 9% Pada 2020
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 April 2019 19:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka kemiskinan pada 2020 mendatang diproyeksikan bisa berada di bawah 9% atau tak jauh berbeda dari tahun ini yang berada di rentang 8,5 % - 9,5%.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (22/4/2019).
"Kemiskinan tahun ini kita harapkan menuju 9%, tahun depan di bawah 9%. Kita harapkan," kata Bambang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mulai membahas mengenai anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 bersama para Menteri Kabinet Kerja, sebelum diajukan kepada dewan parlemen pada Mei 2019.
Kepala negara menginginkan, kas keuangan negara tahun depan bisa memberikan stimulus lebih bagi investasi maupun ekspor, sehingga bisa berdampak positif bagi geliat perekonomian.
Namun, pemerintah tetap memastikan akan tetap melanjutkan program pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penyaluran bantuan sosial.
Bambang mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia akan difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
"Terutama untuk tahun depan, salah satunya pendidikan yang mau kita serius genjot yang vokasi. Itu mau dibuat lebih besar dan prospek tidak hanya pendidikan tapi juga pelatihannya," jelasnya.
Menurut Bambang, peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu kunci untuk mengurangi angka kemiskinan. "Kita bicara pendidikan kesehatan, kondisi dasar manusianya, termasuk mengurangi kemiskinan," jelasnya.
(dru) Next Article Jokowi Sebar Rp 34 T untuk Orang Miskin di 2019
Hal tersebut dikemukakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (22/4/2019).
"Kemiskinan tahun ini kita harapkan menuju 9%, tahun depan di bawah 9%. Kita harapkan," kata Bambang.
![]() |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mulai membahas mengenai anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 bersama para Menteri Kabinet Kerja, sebelum diajukan kepada dewan parlemen pada Mei 2019.
Kepala negara menginginkan, kas keuangan negara tahun depan bisa memberikan stimulus lebih bagi investasi maupun ekspor, sehingga bisa berdampak positif bagi geliat perekonomian.
Namun, pemerintah tetap memastikan akan tetap melanjutkan program pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penyaluran bantuan sosial.
Bambang mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia akan difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
"Terutama untuk tahun depan, salah satunya pendidikan yang mau kita serius genjot yang vokasi. Itu mau dibuat lebih besar dan prospek tidak hanya pendidikan tapi juga pelatihannya," jelasnya.
Menurut Bambang, peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu kunci untuk mengurangi angka kemiskinan. "Kita bicara pendidikan kesehatan, kondisi dasar manusianya, termasuk mengurangi kemiskinan," jelasnya.
(dru) Next Article Jokowi Sebar Rp 34 T untuk Orang Miskin di 2019
Most Popular