
Gambaran APBN 2020: Penerimaan Tumbuh 13,5%, Defisit Mengecil
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 April 2019 19:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai membahas mengenai anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 bersama para Menteri Kabinet Kerja, Senin (22/4/2019).
Lantas, bagaimana gambaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kebijakan kas keuangan negara tahun depan lebih menitik beratkan pada pembangunan kualitas SDM, tanpa meninggalkan pembangunan infrastruktur.
"Jadi kita menampung bagaimana menyusun baseline budget dulu, kemudian menghitung yang sifatnya prioritas dengan asumsi program di bidang SDM," kata Sri Mulyani di kompleks kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
"Kemudian, infrastruktur tetap jalan dan pembangunan di daerah bencana. Itu semuanya masuk. Jadi kita koordinasi dan konsolidasi program pemerintah dan K/L agar anggaran tidak tumpang tindih," jelasnya.
Pada tahun depan, pertumbuhan pendapatan negara akan berada di kisaran 10% - 13,5% dari potensi outlook pendapatan negara pada tahun fiskal 2019.
"Jadi kita lihat penerimaan non migas, kita juga lihat dari PNBP terutama dari asumsi harga minyak dan kurs tentu akan sangat berubah. Finalnya nanti kita lihat dalam proposal ke DPR bulan Mei," katanya.
Sementara dari sisi belanja negara, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memastikan akan tetap menjaga defisit tetap terjaga, meskipun beberapa program pemerintah lebih difokuskan dari sisi pengeluaran.
"Kita tetap proposal defisit tidak membengkak. Defisit berkurang sedikit, namun ada realokasi. Pertama, belanja barang harus dikembalikan ke baseline 2017. Karena di 2018 ada belanja barang yang sifatnya event only,"
"Jadi satu kegiatan seperti Asian Games, Asian Para Games, IMF - World Bank Meeting, kemudian Pemilu, itu kan tidak berulang. Sehingga itu semua dihilangkan, kita memiliki baseline bersih," tuturnya.
(dru) Next Article Kelola Ekonomi Negara di Tengah Covid-19 Tak Mudah, Ferguso!
Lantas, bagaimana gambaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kebijakan kas keuangan negara tahun depan lebih menitik beratkan pada pembangunan kualitas SDM, tanpa meninggalkan pembangunan infrastruktur.
"Kemudian, infrastruktur tetap jalan dan pembangunan di daerah bencana. Itu semuanya masuk. Jadi kita koordinasi dan konsolidasi program pemerintah dan K/L agar anggaran tidak tumpang tindih," jelasnya.
Pada tahun depan, pertumbuhan pendapatan negara akan berada di kisaran 10% - 13,5% dari potensi outlook pendapatan negara pada tahun fiskal 2019.
"Jadi kita lihat penerimaan non migas, kita juga lihat dari PNBP terutama dari asumsi harga minyak dan kurs tentu akan sangat berubah. Finalnya nanti kita lihat dalam proposal ke DPR bulan Mei," katanya.
Sementara dari sisi belanja negara, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memastikan akan tetap menjaga defisit tetap terjaga, meskipun beberapa program pemerintah lebih difokuskan dari sisi pengeluaran.
"Kita tetap proposal defisit tidak membengkak. Defisit berkurang sedikit, namun ada realokasi. Pertama, belanja barang harus dikembalikan ke baseline 2017. Karena di 2018 ada belanja barang yang sifatnya event only,"
"Jadi satu kegiatan seperti Asian Games, Asian Para Games, IMF - World Bank Meeting, kemudian Pemilu, itu kan tidak berulang. Sehingga itu semua dihilangkan, kita memiliki baseline bersih," tuturnya.
(dru) Next Article Kelola Ekonomi Negara di Tengah Covid-19 Tak Mudah, Ferguso!
Most Popular