Kuartal I-2019, Pemerintah Terbitkan Utang Baru Rp 185 T

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 April 2019 18:10
Total pembiayaan utang pemerintah hingga Maret 2019 sudah sebesar Rp 177,9 triliun, atau mencapai 49,5% terhadap target APBN 2019 yang sebesar Rp 259,3 triliun
Foto: Keterangan pers APBN KiTa (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia - Total pembiayaan utang pemerintah hingga 31 Maret 2019 sudah sebesar Rp 177,9 triliun, atau mencapai 49,5% terhadap target APBN 2019 yang sebesar Rp 259,3 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam konferensi pers hari Senin (22/4/2019).

Capaian realisasi pembiayaan utang pemerintah periode Januari-Maret 2019 (kuartal I-2019) juga meningkat 18,1% dibanding periode yang sama tahun 2018. Sebagai informasi, pada kuartal I-2018, realisasi pembiayaan utang pemerintah baru sebesar 37,7%.

Artinya pada tahun ini, pemerintah banyak menghimpun dana di awal tahun, untuk menghindari risiko sulitnya mendapat dana murah ke depannya. Pasalnya risiko ekonomi tahun ini meningkat seiring dengan adanya pemilu di Indonesia.

Meskipun suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed diprediksi akan ditunda hingga tahun depan, namun Kemenkeu masih menilai ada tendensi peningkatan risiko di pasar keuangan dunia.

Sewajarnya hal tersebut akan mempengaruhi bunga utang utang, karena sebagian besar utang pemerintah didapat dari Surat Berharga Negara (SBN) yang besaran bunganya mengikuti mekanisme pasar.

Hingga akhir kuartal I-2019, pembiayaan utang dari SBN telah mencapai Rp 185,8 triliun, atau 47% terhadap APBN 2019. Capaian tersebut meningkat 27,8% dibanding periode yang sama tahun 2018.

Meskipun demikian, Kemenkeu mengatakan bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di level 30,1%. Dengan angka tersebut, rasio Indonesia merupakan salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara.

Pembiayaan tersebut digunakan untuk menutup defisit anggaran, yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp 296 triliun. Sementara hingga akhir kuartal I-2019, defisit anggaran baru mencapai Rp 102 triliun.

Jumlah defisit tersebut mencapai 0,63% terhadap PDB, yang mana meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,58%.

Mengingat tahun ini merupakan tahun politik, tampaknya pemerintah perlu sedikit berhati-hati mengendalikan defisit anggaran. Bila tidak, bisa membengkak di akhir tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/taa) Next Article Sri Mulyani Bicara Utang Lagi, Kali Ini Soal Kehati-hatian

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular