Internasional

Pasca-Serangan Paskah, Bom Kembali Ditemukan di Sri Lanka

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 April 2019 16:05
Sebuah bahan peledak rakitan ditemukan di dekat Bandara Internasional Bandaranayake di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019) malam.
Foto: Prajurit tentara Sri Lanka mengamankan daerah di sekitar Gereja St Sebastian yang rusak dalam ledakan di Negombo, utara Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 21 April 2019. Lebih dari seratus tewas dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka-luka dari delapan ledakan yang mengguncang gereja dan Hotel di dan di luar ibukota Sri Lanka pada Minggu Paskah, kata para pejabat, kekerasan terburuk yang melanda negara Asia Selatan sejak perang saudara berakhir satu dekade lalu. (AP / Chamila Karunarathne)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bahan peledak rakitan ditemukan di dekat Bandara Internasional Bandaranayake di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019) malam, menyusul serangan delapan bom yang terjadi sebelumnya.

"Sebuah pipa PVC sepanjang dua meter berisi bahan peledak ditemukan," kata juru bicara Angkatan Udara Sri Lanka Gihan Seneviratne, dilansir dari The Star.

Bom itu ditemukan dalam patroli rutin dan langsung dijinakkan, tambahnya.

Menurut Daily News yang dikelola pemerintah Sri Lanka, total terjadi delapan ledakan, enam di antaranya pada Minggu pagi dan dua sisanya setelahnya di hari yang sama. Ledakan-ledakan itu dilaporkan terjadi di dan di luar ibu kota negara itu, Kolombo.


Bom-bom yang meledak di tiga gereja, empat hotel, dan satu rumah saat perayaan Paskah itu menewaskan hingga 290 orang dan melukai sekitar 450 lainnya, menurut keterangan pemerintah hingga Senin pagi.

Di pagi hari, gereja-gereja di kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa, serta hotel Kingsbury, Cinnamon Grand, dan Shangri La di Kolombo menjadi sasaran. Sebuah ledakan juga terjadi Tropical Inn dekat kebun binatang Dehiwala.

Setelah ledakan, pasukan polisi khusus dikerahkan ke Bandara Internasional Bandaranaike di Kolombo untuk menggagalkan setiap kemungkinan serangan di sana.

Sekitar 1,5 juta orang Kristen, mayoritas dari mereka adalah Katolik, diperkirakan tinggal di negara itu, atau setara dengan sekitar 7% dari total populasi.

Pasca-Serangan Paskah, Bom Kembali Ditemukan di Sri LankaFoto: infografis/ infografis 8 bom guncang perayaan paskah sri lanka/ Aristya Rahadian Krisabella

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui sebelumnya ada peringatan tentang rencana pengeboman yang menargetkan gereja dan hotel di Sri Lanka, lapor Anadolu Agency, mengutip Sunday Times.

Wickremesinghe mengatakan akan menyelidiki alasan mengapa tidak ada tindakan yang diambil untuk merespons peringatan itu.

Polisi Sri Lanka telah menangkap 24 orang terkait serangkaian ledakan bom tersebut namun belum memberikan rincian kepada publik mengenai orang-orang tersebut. Namun, sumber kepolisian sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa 13 dari para pria itu ditahan di dua lokasi di dan sekitar Kolombo.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Saksikan video mengenai serangan bom Sri Lanka tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


(prm/prm) Next Article Pejabat Sri Lanka Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Bom

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular