
Ini Sejarah Katedral Notre-Dame di Paris yang Dilalap Api
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
16 April 2019 10:38

Paris, CNBC Indonesia - Bangunan bersejarah Katedral Notre-Dame yang terletak di Paris, Prancis, terbakar, Senin (15/4/2019) waktu setempat. Atapnya yang sepanjang 100 meter telah habis dilahap si jago merah dalam satu jam.
Atap bangunan itu adalah salah satu bangunan tertua di Paris, menurut situs web katedral, mengutip Reuters. Katedral itu berasal dari abad ke-12 dan merupakan situs warisan dunia UNESCO yang menarik jutaan wisatawan ke Prancis setiap tahunnya. Pembangunannya memakan waktu selama lebih dari seabad, dimulai sejak tahun 1163.
Tempat suci itu juga menjadi lambang kematian dan kebangkitan bagi Yesus. Bahkan, tidak hanya umat Katolik Roma Prancis, umat Kristen dunia pun menjadikan tempat ini sebagai titik perkumpulan untuk merayakan berbagai upacara keagamaan seperti Pekan Suci.
Beruntungnya, Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan di tempat kejadian bahwa beberapa karya seni yang ada di katedral telah diambil dan disimpan di tempat penyimpanan yang aman.
Katedral itu sedang dalam masa renovasi saat kebakaran terjadi. Beberapa patung perunggu yang bersejarah telah dikeluarkan minggu lalu karena renovasi ini.
Katedral Notre-Dame ini dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur katedral Gothic Perancis, dengan kerangka bangunan yang tinggi dan jendela kaca patri yang memukau, serta banyak gargoyle batu berukirnya. Bangunan itu juga pernah dijadikan latar dalam novel klasik populer karya Victor Hugo "The Hunchback of Notre-Dame".
Akibat kebakaran, Uskup Agung Paris meminta semua imam di Paris untuk membunyikan lonceng gereja sebagai tanda solidaritas untuk Notre-Dame.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian pun menyampaikan kesedihannya melihat bangunan megah itu terbakar.
"Saya punya banyak teman yang tinggal di luar negeri dan setiap kali mereka datang saya mengatakan kepada mereka untuk pergi ke Notre-Dame," kata Samantha Silva, dengan berlinangan air mata.
"Saya sudah sering mengunjunginya, tetapi tidak akan pernah bisa lagi. Itu adalah simbol nyata kota Paris," ujarnya.
Tak hanya warga petinggi gereja dan warga Perancis, presiden Komisi Eksekutif Uni Eropa Jean-Claude Juncker pun turut terpukul mengetahui kejadian itu. Melalui Twitter-nya, dia menyampaikan kesedihannya.
"Notre-Dame milik semua umat manusia. Sungguh tontonan yang tragis," katanya. "Sungguh horor. Saya merasakan kesedihan bangsa Prancis," katanya.
Dalam sejarahnya, Katedral Notre-Dame yang yang dijadikan pusat iman Katolik Roma selama berabad-abad ini, telah sering menjadi sasaran pergolakan politik.
Pada abad ke-16, bangunan itu pernah dijarah oleh kaum Huguenot Protestan dan selama Revolusi Perancis tahun 1790-an juga kembali dijarah. Bahkan, sempat dibiarkan terbengkalai pada masa itu.
Pada tahun 1831, karena Hugo menjadikan tempat ini sebagai latar novelnya, maka minat untuk melanjutkan pembangunan katedral itu pun muncul kembali. Namun, pembangunan baru benar-benar dilakukan kembali pada tahun 1844.
(miq/miq) Next Article Katedral Notre-Dame di Paris Terbakar, JK Sampaikan Duka Cita
Atap bangunan itu adalah salah satu bangunan tertua di Paris, menurut situs web katedral, mengutip Reuters. Katedral itu berasal dari abad ke-12 dan merupakan situs warisan dunia UNESCO yang menarik jutaan wisatawan ke Prancis setiap tahunnya. Pembangunannya memakan waktu selama lebih dari seabad, dimulai sejak tahun 1163.
Tempat suci itu juga menjadi lambang kematian dan kebangkitan bagi Yesus. Bahkan, tidak hanya umat Katolik Roma Prancis, umat Kristen dunia pun menjadikan tempat ini sebagai titik perkumpulan untuk merayakan berbagai upacara keagamaan seperti Pekan Suci.
![]() |
Beruntungnya, Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan di tempat kejadian bahwa beberapa karya seni yang ada di katedral telah diambil dan disimpan di tempat penyimpanan yang aman.
Katedral itu sedang dalam masa renovasi saat kebakaran terjadi. Beberapa patung perunggu yang bersejarah telah dikeluarkan minggu lalu karena renovasi ini.
Katedral Notre-Dame ini dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur katedral Gothic Perancis, dengan kerangka bangunan yang tinggi dan jendela kaca patri yang memukau, serta banyak gargoyle batu berukirnya. Bangunan itu juga pernah dijadikan latar dalam novel klasik populer karya Victor Hugo "The Hunchback of Notre-Dame".
Akibat kebakaran, Uskup Agung Paris meminta semua imam di Paris untuk membunyikan lonceng gereja sebagai tanda solidaritas untuk Notre-Dame.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian pun menyampaikan kesedihannya melihat bangunan megah itu terbakar.
"Saya punya banyak teman yang tinggal di luar negeri dan setiap kali mereka datang saya mengatakan kepada mereka untuk pergi ke Notre-Dame," kata Samantha Silva, dengan berlinangan air mata.
"Saya sudah sering mengunjunginya, tetapi tidak akan pernah bisa lagi. Itu adalah simbol nyata kota Paris," ujarnya.
Tak hanya warga petinggi gereja dan warga Perancis, presiden Komisi Eksekutif Uni Eropa Jean-Claude Juncker pun turut terpukul mengetahui kejadian itu. Melalui Twitter-nya, dia menyampaikan kesedihannya.
"Notre-Dame milik semua umat manusia. Sungguh tontonan yang tragis," katanya. "Sungguh horor. Saya merasakan kesedihan bangsa Prancis," katanya.
![]() |
Dalam sejarahnya, Katedral Notre-Dame yang yang dijadikan pusat iman Katolik Roma selama berabad-abad ini, telah sering menjadi sasaran pergolakan politik.
Pada abad ke-16, bangunan itu pernah dijarah oleh kaum Huguenot Protestan dan selama Revolusi Perancis tahun 1790-an juga kembali dijarah. Bahkan, sempat dibiarkan terbengkalai pada masa itu.
Pada tahun 1831, karena Hugo menjadikan tempat ini sebagai latar novelnya, maka minat untuk melanjutkan pembangunan katedral itu pun muncul kembali. Namun, pembangunan baru benar-benar dilakukan kembali pada tahun 1844.
![]() |
(miq/miq) Next Article Katedral Notre-Dame di Paris Terbakar, JK Sampaikan Duka Cita
Most Popular