
RI Mau Impor Bawang Putih 100 Ribu Ton, Apa Kata Mentan?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 April 2019 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah mengimpor 100 ribu ton bawang putih masih dalam tanda tanya. Sebab, Bulog selaku pihak yang ditunjuk melakukan importasi belum mendapatkan izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kendati demikian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan belum ada perubahan dalam kebijakan impor 100 ribu ton bawang putih.
Ditemui selepas acara soft launching dan uji coba perdana penerapan biodiesel B100 di kantor Kementan, Jakarta, Senin (15/4/2019), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan tanggapan terkait perkembangan terbaru rencana kebijakan tersebut.
"Kita ini produksi. Domain saya produksi. Kementan (Kementerian Pertanian) itu produksi," ujarnya.
Menurut dia, persentase impor bawang putih pada 1990-an hanya berada pada kisaran 10% hingga 30%. Kemudian pada 2000-an, persentase impornya berada pada kisaran 30%. Kemudian pada 2014 atau saat Joko Widodo dilantik sebagai presiden RI, persentasenya 96%.
Begitu dilantik sebagai menteri pertanian pada 27 Oktober 2014 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Amran menyatakan luas lahan untuk pertanaman bawang putih terus bertambah. Dari mulanya 1.000 hektare menjadi 11 ribu hektare.
"Tahun ini target 20 ribu hektare. Yang Anda tulis adalah naik 2.000 persen tanaman bawang. Kita ingin kembalikan kejayaan tanaman bawang Indonesia," kata Amran.
Bahkan dia tak ragu menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada bawang putih. Syaratnya adalah minimal lahan yang dibutuhkan seluas 50 ribu hektare.
"Dan yang cocok untuk Indonesia, hati-hati banyak di medsos (media sosial) yang beredar katanya (bawang putih) tidak cocok di Indonesia, yang cocok lahannya yang sudah kita verifikasi ada 600 ribu hektare. Padahal aku cuma butuh 60 ribu hektare. Buktinya sekarang ada di lapangan," ujar Amran.
Lebih lanjut, Amran mengatakan, fokus Kementan saat ini ada pada bibit bawang putih. Fokus itu diyakini akan berbanding lurus dengan raihan swasembada dalam waktu dua tahun.
"Bawang merah ingat? Dulu pernah gaduh. Sekarang sudah ekspor. Jagung juga sekarang sudah ekspor," kata Amran.
Simak video terkait rencana Indonesia mengurangi impor di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sedih, RI Masih Tergantung Impor Bawang Putih Sampai 2021
Ditemui selepas acara soft launching dan uji coba perdana penerapan biodiesel B100 di kantor Kementan, Jakarta, Senin (15/4/2019), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan tanggapan terkait perkembangan terbaru rencana kebijakan tersebut.
"Kita ini produksi. Domain saya produksi. Kementan (Kementerian Pertanian) itu produksi," ujarnya.
Menurut dia, persentase impor bawang putih pada 1990-an hanya berada pada kisaran 10% hingga 30%. Kemudian pada 2000-an, persentase impornya berada pada kisaran 30%. Kemudian pada 2014 atau saat Joko Widodo dilantik sebagai presiden RI, persentasenya 96%.
Begitu dilantik sebagai menteri pertanian pada 27 Oktober 2014 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Amran menyatakan luas lahan untuk pertanaman bawang putih terus bertambah. Dari mulanya 1.000 hektare menjadi 11 ribu hektare.
"Tahun ini target 20 ribu hektare. Yang Anda tulis adalah naik 2.000 persen tanaman bawang. Kita ingin kembalikan kejayaan tanaman bawang Indonesia," kata Amran.
![]() |
Bahkan dia tak ragu menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada bawang putih. Syaratnya adalah minimal lahan yang dibutuhkan seluas 50 ribu hektare.
"Dan yang cocok untuk Indonesia, hati-hati banyak di medsos (media sosial) yang beredar katanya (bawang putih) tidak cocok di Indonesia, yang cocok lahannya yang sudah kita verifikasi ada 600 ribu hektare. Padahal aku cuma butuh 60 ribu hektare. Buktinya sekarang ada di lapangan," ujar Amran.
Lebih lanjut, Amran mengatakan, fokus Kementan saat ini ada pada bibit bawang putih. Fokus itu diyakini akan berbanding lurus dengan raihan swasembada dalam waktu dua tahun.
"Bawang merah ingat? Dulu pernah gaduh. Sekarang sudah ekspor. Jagung juga sekarang sudah ekspor," kata Amran.
Simak video terkait rencana Indonesia mengurangi impor di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Sedih, RI Masih Tergantung Impor Bawang Putih Sampai 2021
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular