Harga Tiket Pesawat Selangit, Pemudik Pilih Transportasi Apa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
09 April 2019 17:16
Kebanyakan masyarakat memilih jalur laut melalui dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang.
Foto: KKP
Jakarta, CNBC Indonesia - Mahalnya harga tiket pesawat berdampak pada beralihnya pilihan para pemudik Lebaran 2019. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno, menilai ada peralihan moda transportasi dari udara ke darat ataupun laut.

Menurutnya, paling banyak peralihan terjadi pada pemudik dari luar Jawa. Kebanyakan masyarakat memilih jalur laut melalui dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang.

"Banyak peningkatan di Tanjung Emas dan Tanjung Perak. Itu yang berasal dari Kalimantan dan Sulawesi. Karena mereka menggunakan udara lebih mahal," katanya di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Menurutnya, mayoritas masyarakat yang beralih moda transportasi adalah pekerja informal. Titik awal mudik pun didominasi pada wilayah perkebunan, perdagangan, dan sebagainya. Hanya saja dia tak menyebutkan prosentase peralihan ini.



"Tahun lalu naik pesawat murah. Pasti sekarang pakai harga atas semua, mereka nampaknya tidak sanggup. Jadi tetap pulang tapi menggunakan kapal. Dan kapalnya sudah nyaman kok, ada WiFi walaupun [waktu tempuh] 24 jam, pesawat 1 jam," paparnya.

Dia menyebut, peralihan moda transportasi ini paling banyak terjadi pada masyarakat yang bermukim di Kabar, Kalteng, dan Kalsel dengan tujuan mudik ke Jateng. Sedangkan sebagian lain dari Kaltim, Kaltara, Sulawesi dengan tujuan ke Jatim.

"Jelas ada [pengaruh harga tiket], dan mereka udah siap-siap, tapi enggak apa apa karena mereka non-formal, jadi enggak butuh cepat," tandasnya.

Sementara itu, Badan Litbang Perhubungan juga merilis karakteristik penggunaan moda oleh para pemudik Jabodetabek. Hasil kajian menunjukkan, pemudik paling banyak menggunakan bus sebanyak 4.459.690 orang atau sekitar 30 persen, mobil pribadi sebanyak 4.300.346 orang atau sekitar 28,9 persen, kereta api sebanyak 2.488.058 orang atau sekitar 16,7 persen.



Adapun pesawat sebanyak 1.411.051 orang atau sekitar 9,5 persen dan menggunakan sepeda motor sebanyak 942.621 orang atau sekitar 6,21 persen, dan sisanya menggunakan moda Iain.

"Terdapat beberapa penggunaan moda yang berpotensi menurun jika dibandingkan moda yang dipilih pemudik pada tahun 2018, seperti Pesawat turun 0,2 persen, sepeda motor turun 0,3 persen dan mobil pribadi turun 0,9 persen," kata Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo dalam kesempatan yang sama.

"Sementara yang mengalami kenaikan antara lain adalah kereta api kelas bisnis naik 0,2 persen, dan kereta api kelas ekonomi naik 0,4 persen," jelas dia.
(dru) Next Article Pesawat Tujuan Lokal Mahal, Masyarakat Pilih ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular