
Disambangi Sri Mulyani, Ini Profil Orang Terkaya ke-9 AS
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 April 2019 11:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan orang terkaya ke-9 AS Michael Bloomberg di New York.
Siapa Michael Bloomberg?
Ia merupakan Mantan Walikota New York City. Baru-baru saja Bloomberg mengatakan tidak ingin mengikuti nominasi di Demokrat untuk mencari kandidat presiden Amerika Serikat pada 2020.
Bloomberg yang merupakan orang terkaya ke-9 di dunia versi Majalah Forbes, akan tetap fokus dalam memerangi perubahan iklim.
Bloomberg secara terbuka menjadi kritikus vokal bagi Presiden AS Donald Trump. Dia menghabiskan jutaan dolar tahun lalu membantu Demokrat merebut kembali kendali DPR AS dalam pemilihan kongres dan telah berinvestasi dalam mengadvokasi undang-undang kontrol senjata.
Pernyataan Bloomberg, yang saat ini sudah berusia 77, tentang sikapnya menghadapi pemilihan presiden 2020 disampaikan dalam opini di situs Bloomberg News, perusahaan yang ia kelola.
Dia mengatakan sadar akan kesulitan yang tejadi dalam tubuh Partai Demokrat dalam proses pencalonan Presiden mendatang, kebijakan partai yang kurang populer beberapa tahun terakhir.
"Saya percaya saya akan mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan umum," tulis Bloomberg. "Tapi saya tahu tentang sulitnya memenangkan nominasi Demokrat di tempat yang begitu ketat," dilansir dari Reuters.
Bloomberg merupakan mantan republikan dan independen, akan mencalonkan diri sebagai kandidat yang lebih moderat di antara para progresif yang saat ini mendominasi bidang 12-anggota, yang sejauh ini sebagian besar terdiri dari para senator AS.
"Banyak orang mendesak saya untuk menghindar," tulisnya. "Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa untuk memenangkan nominasi Demokrat, saya perlu mengubah pandangan saya agar sesuai dengan poling."
Halaman Selanjutnya >> Perubahan Iklim dan Sri Mulyani
Siapa Michael Bloomberg?
Ia merupakan Mantan Walikota New York City. Baru-baru saja Bloomberg mengatakan tidak ingin mengikuti nominasi di Demokrat untuk mencari kandidat presiden Amerika Serikat pada 2020.
Bloomberg secara terbuka menjadi kritikus vokal bagi Presiden AS Donald Trump. Dia menghabiskan jutaan dolar tahun lalu membantu Demokrat merebut kembali kendali DPR AS dalam pemilihan kongres dan telah berinvestasi dalam mengadvokasi undang-undang kontrol senjata.
![]() |
Pernyataan Bloomberg, yang saat ini sudah berusia 77, tentang sikapnya menghadapi pemilihan presiden 2020 disampaikan dalam opini di situs Bloomberg News, perusahaan yang ia kelola.
Dia mengatakan sadar akan kesulitan yang tejadi dalam tubuh Partai Demokrat dalam proses pencalonan Presiden mendatang, kebijakan partai yang kurang populer beberapa tahun terakhir.
"Saya percaya saya akan mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan umum," tulis Bloomberg. "Tapi saya tahu tentang sulitnya memenangkan nominasi Demokrat di tempat yang begitu ketat," dilansir dari Reuters.
Bloomberg merupakan mantan republikan dan independen, akan mencalonkan diri sebagai kandidat yang lebih moderat di antara para progresif yang saat ini mendominasi bidang 12-anggota, yang sejauh ini sebagian besar terdiri dari para senator AS.
"Banyak orang mendesak saya untuk menghindar," tulisnya. "Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa untuk memenangkan nominasi Demokrat, saya perlu mengubah pandangan saya agar sesuai dengan poling."
Halaman Selanjutnya >> Perubahan Iklim dan Sri Mulyani
Next Page
Perubahan Iklim
Pages
Most Popular