Resmi, RI dan Malaysia Ajukan Protes Larangan CPO ke UE

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
08 April 2019 11:57
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah menandatangani surat keberatan bersama untuk Uni Eropa.
Foto: Mast Irham/Pool via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah menandatangani surat keberatan bersama untuk Uni Eropa atas rencana blok tersebut menghentikan penggunaan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dalam bahan bakar terbarukannya.

Surat itu dikirim ke Uni Eropa akhir pekan lalu, kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal isi surat tersebut, dilansir dari Reuters, Senin (8/4/2019).


Indonesia dan Malaysia yang merupakan produsen minyak nabati terbesar di dunia telah mengancam akan melawan dan membawa rencana UE itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/ WTO).

Eropa berencana menghentikan penggunaan minyak sawit pada 2030 dalam bahan bakar transportasi terbarukan dan menyimpulkan bahwa budidaya kelapa sawit menyebabkan pembukaan hutan/deforestasi yang berlebihan.

Luhut sempat mengatakan pemerintah telah mempertimbangkan berbagai opsi retaliasi dagang, termasuk memboikot produk-produk UE di Tanah Air sebagai buntut dikeluarkannya pemblokiran itu.

Mahathir juga mengatakan Uni Eropa berisiko membuka perang dagang dengan Malaysia karena membuat kebijakan yang 'sangat tidak adil' yang mendiskriminasi minyak sawit.


(prm) Next Article Rencana UE Hapus CPO dari Bahan Bakar Kendaraan Tuai Kecaman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular