
Maaf Fadli! Menkeu Terbaik Asia Sibuk di Pertemuan ASEAN
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 April 2019 17:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik 2019 versi majalah keuangan Finance Asia, Sri Mulyani, baru-baru ini mendapat kritik. Politikus sekaligus Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon sempat berkomentar dan menyebut gelar yang didapat itu sebagai hadiah dari asing.
Demikian disampaikan melalui cuitan akun pribadinya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (5/4/2019).
"Terbaik di mata asing, bukan di mata rakyat Indonesia. Ia telah membuat tuannya senang makanya diganjar hadiah," tulis Fadli menanggapi pemberitaan penghargaan Sri Mulyani.
Fadli Zon juga mempertanyakan sumbangsih yang diberikan Sri Mulyani selama menjadi Menkeu RI. Sri Mulyani tampaknya enggan menjawab respons Fadli Zon tersebut. Pada hari ini, Sabtu (6/4/2019) Sri Mulyani malah membagikan aktivitas kesibukannya melalui akun Instagram resmi miliknya.
Sri Mulyani menceritakan berlangsungnya hari kedua pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN. Dalam ajang yang berlangsung di Thailand itu, tema hari kedua yang diangkat adalah "Advancing Partnership for Sustainability".
"Menekankan pentingnya negara ASEAN membangun infrastruktur, sumber daya manusia dan memperkuat sektor keuangan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dan integrasi ekonomi keuangan digital kawasan ASEAN, dengan menghilangkan hambatan perdagangan dan Invetasi serta perlunya kerjasama yang makin erat untuk membangun kawasan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang tumbuh tinggi secara merata dan inklusif," tulis Sri Mulyani.
Adapun pembahasan pertemuan secara rinci, menurut Sri Mulyani adalah sebagai berikut:
Deputy Managing Director IMF Furusawa mempresentasikan Economic outlook, tulis Sri Mulyani. Dalam kesempatan itu presentasi membahas dampak perang dagang Amerika Serikat dan RRT, Brexit dan proyeksi kondisi ekonomi dunia yang mengalami perlemahan secara meluas.
Sementara, presentasi dari AMRO menunjukkan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang tetap stabil di 5,1%. Di sisi lain, kemungkinan memburuknya perang dagang akan menurunkan proyeksi hingga 4,8%.
"Pertemuan bersama EU-ASEAN Business Council dan US-ASEAN Business Council membahas integrasi ekonomi keuangan ASEAN, ekonomi digital, cyber security," tandasnya.
Sri Mulyani pun menilai, ASEAN adalah kawasan yang memiliki kinerja ekonomi yang sangat baik. Karena itu, potensi Kemajuan masih sangat besar.
"Semua negara anggota ASEAN terus berbenah dari kebijakan ekonomi makro yang hati-hati, membangun infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi dan konektivitas, meningkatkan kualitas dan skill sumber daya manusia, dan membangun sektor keuangan yang dalam dan stabil," urainya.
"Presiden Jokowi telah membangun fondasi yang penting bagi kesiapan Indonesia untuk maju bersama ASEAN. Mari kita terus menjaga kemajuan ekonomi kuat dan memperkuat fondasi daya saing dan produktivitas negara kita," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Sri Mulyani Bentuk Komite Audit PNS
Demikian disampaikan melalui cuitan akun pribadinya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (5/4/2019).
"Terbaik di mata asing, bukan di mata rakyat Indonesia. Ia telah membuat tuannya senang makanya diganjar hadiah," tulis Fadli menanggapi pemberitaan penghargaan Sri Mulyani.
Fadli Zon juga mempertanyakan sumbangsih yang diberikan Sri Mulyani selama menjadi Menkeu RI. Sri Mulyani tampaknya enggan menjawab respons Fadli Zon tersebut. Pada hari ini, Sabtu (6/4/2019) Sri Mulyani malah membagikan aktivitas kesibukannya melalui akun Instagram resmi miliknya.
Sri Mulyani menceritakan berlangsungnya hari kedua pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN. Dalam ajang yang berlangsung di Thailand itu, tema hari kedua yang diangkat adalah "Advancing Partnership for Sustainability".
![]() |
"Menekankan pentingnya negara ASEAN membangun infrastruktur, sumber daya manusia dan memperkuat sektor keuangan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dan integrasi ekonomi keuangan digital kawasan ASEAN, dengan menghilangkan hambatan perdagangan dan Invetasi serta perlunya kerjasama yang makin erat untuk membangun kawasan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang tumbuh tinggi secara merata dan inklusif," tulis Sri Mulyani.
Adapun pembahasan pertemuan secara rinci, menurut Sri Mulyani adalah sebagai berikut:
- kerjasama pembiayaan infrastruktur
- kerjasama masalah asuransi
- pembiayaan untuk resiko bencana alam
- kerjasama perpajakan dan kepabeanan dan kerjasama di bidang isue pencucian uang dan pemberantasan pembiayaan untuk terorisme
Deputy Managing Director IMF Furusawa mempresentasikan Economic outlook, tulis Sri Mulyani. Dalam kesempatan itu presentasi membahas dampak perang dagang Amerika Serikat dan RRT, Brexit dan proyeksi kondisi ekonomi dunia yang mengalami perlemahan secara meluas.
Sementara, presentasi dari AMRO menunjukkan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang tetap stabil di 5,1%. Di sisi lain, kemungkinan memburuknya perang dagang akan menurunkan proyeksi hingga 4,8%.
"Pertemuan bersama EU-ASEAN Business Council dan US-ASEAN Business Council membahas integrasi ekonomi keuangan ASEAN, ekonomi digital, cyber security," tandasnya.
Sri Mulyani pun menilai, ASEAN adalah kawasan yang memiliki kinerja ekonomi yang sangat baik. Karena itu, potensi Kemajuan masih sangat besar.
"Semua negara anggota ASEAN terus berbenah dari kebijakan ekonomi makro yang hati-hati, membangun infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi dan konektivitas, meningkatkan kualitas dan skill sumber daya manusia, dan membangun sektor keuangan yang dalam dan stabil," urainya.
"Presiden Jokowi telah membangun fondasi yang penting bagi kesiapan Indonesia untuk maju bersama ASEAN. Mari kita terus menjaga kemajuan ekonomi kuat dan memperkuat fondasi daya saing dan produktivitas negara kita," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Sri Mulyani Bentuk Komite Audit PNS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular