Produk Favorit RI di Ethiopia: Minyak Sawit Hingga Mentega
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
29 March 2019 10:54
Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Ethiopia sangat menggemari produk dari Indonesia. Pasalnya mereka menilai, produk Indonesia yang beredar di pasaran Ethiopia, memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang produk dari negara Asia lainnya.
Menurut siaran pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Demokratik Federal Etiopia merangkap Republick Djibouti dan African Union, Duta Besar Al Busyra Basnur memaparkan berbagai peluang kerja sama ekonomi dengan Indonesia serta mengajak pengusaha Ethiopia menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan Oktober 2019.
Dalam kesempatan itu juga, banyak pengusaha Ethiopia mengaku puas menjadi kerja sama dagang dengan Indonesia, bahkan ada yang berencana meningkatkan kerja sama investasinya.
Pemilik Enzo Plc, salah satu perusahaan impor Ethiopia, Dawit Abreham Kidane mengatakan, pihaknya telah melakukan hubungan dagang dengan Indonesia sejak lima tahun yang lalu.
Menurutnya, produk-produk Indonesia sangat berpotensi membanjiri pasar Ethiopia yang berpenduduk 108 juta jiwa, dan merupakan negara dengan penduduk kedua terbesar di benua Afrika. Bahkan dia meyakinkan, Ethiopia bisa menjadi pasar strategis bagi produk-produk Indonesia.
"Saya memperdagangkan produk Indonesia tidak hanya di Ethiopia, juga di banyak negara Afrika bagian Timur," ujarnya saat dijamu makan siang oleh Duta Besar Al Busyra Basnur di Wisma Duta, Addis Ababa, Ethiopia, Rabu (27/3/2019).
Dawit bukanlah satu-satunya pengusaha Ethiopia yang beranggapan demikian. Hal serupa juga diutarakan pemilik perusahaan produsen makanan ringan, Chilalo Food, Bedru Abedia Mohammod dalam kesempatan yang sama. Ia mengakui selama ini banyak mengimpor barang dari Indonesia, seperti food stuff, palm oil, dan shortening.
"Dalam memproduksi makanan ringan, saya membutuhkan sangat banyak palm oil. Bahkan saya pernah mengimpor 40 kontainer palm oil dari Indonesia. Selain itu, saat ini saya sedang mengimpor bahan mentah sabun sebanyak dua kontainer," katanya.
Seorang pengusaha Ethiopia lainnya, Alemeyehu Nigussie mengaku, sudah melakukan kerjasama investasi dengan Indonesia selama kurang lebih 10 tahun.
Pemilik perusahaan Yes Brands Food and Beverages PLC itu menyampaikan keinginannya untuk mengimpor lebih banyak produk shortening dari Indonesia. Selain itu, Alemeyehu juga berkeinginan untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan Indonesia, terutama di bidang obat-obatan dan pariwisata.
Bukti antusiasme para pedagang Ethiopia terhadap produk Indonesia tak hanya berhenti pada perjanjian impor. Baik Bedru maupun Dawit, keduanya pernah datang langsung ke Jakarta untuk mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI). Bedru mengikuti TEI tahun 2018 di Jakarta, sedangkan Dawit mengikuti TEI tahun 2017. Sementara Alemeyehu, tahun lalu hadir dalam Indonesia Africa Forum (IAF) yang diselenggarakan di Bali.
Simak video terkait ekspor Indonesia di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Faktor Penduduk & Lokasi Buat Investasi RI di Ethiopia Naik
Menurut siaran pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Demokratik Federal Etiopia merangkap Republick Djibouti dan African Union, Duta Besar Al Busyra Basnur memaparkan berbagai peluang kerja sama ekonomi dengan Indonesia serta mengajak pengusaha Ethiopia menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan Oktober 2019.
Dalam kesempatan itu juga, banyak pengusaha Ethiopia mengaku puas menjadi kerja sama dagang dengan Indonesia, bahkan ada yang berencana meningkatkan kerja sama investasinya.
Menurutnya, produk-produk Indonesia sangat berpotensi membanjiri pasar Ethiopia yang berpenduduk 108 juta jiwa, dan merupakan negara dengan penduduk kedua terbesar di benua Afrika. Bahkan dia meyakinkan, Ethiopia bisa menjadi pasar strategis bagi produk-produk Indonesia.
"Saya memperdagangkan produk Indonesia tidak hanya di Ethiopia, juga di banyak negara Afrika bagian Timur," ujarnya saat dijamu makan siang oleh Duta Besar Al Busyra Basnur di Wisma Duta, Addis Ababa, Ethiopia, Rabu (27/3/2019).
Dawit bukanlah satu-satunya pengusaha Ethiopia yang beranggapan demikian. Hal serupa juga diutarakan pemilik perusahaan produsen makanan ringan, Chilalo Food, Bedru Abedia Mohammod dalam kesempatan yang sama. Ia mengakui selama ini banyak mengimpor barang dari Indonesia, seperti food stuff, palm oil, dan shortening.
"Dalam memproduksi makanan ringan, saya membutuhkan sangat banyak palm oil. Bahkan saya pernah mengimpor 40 kontainer palm oil dari Indonesia. Selain itu, saat ini saya sedang mengimpor bahan mentah sabun sebanyak dua kontainer," katanya.
 Foto: Produk-produk Indonesia Dicari Masyarakat Ethiopia. (Ist) |
Seorang pengusaha Ethiopia lainnya, Alemeyehu Nigussie mengaku, sudah melakukan kerjasama investasi dengan Indonesia selama kurang lebih 10 tahun.
Pemilik perusahaan Yes Brands Food and Beverages PLC itu menyampaikan keinginannya untuk mengimpor lebih banyak produk shortening dari Indonesia. Selain itu, Alemeyehu juga berkeinginan untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan Indonesia, terutama di bidang obat-obatan dan pariwisata.
Bukti antusiasme para pedagang Ethiopia terhadap produk Indonesia tak hanya berhenti pada perjanjian impor. Baik Bedru maupun Dawit, keduanya pernah datang langsung ke Jakarta untuk mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI). Bedru mengikuti TEI tahun 2018 di Jakarta, sedangkan Dawit mengikuti TEI tahun 2017. Sementara Alemeyehu, tahun lalu hadir dalam Indonesia Africa Forum (IAF) yang diselenggarakan di Bali.
Simak video terkait ekspor Indonesia di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Faktor Penduduk & Lokasi Buat Investasi RI di Ethiopia Naik
Most Popular