Pemerintah Kebut Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
27 March 2019 18:00
Tanjung Selor merupakan satu dari 10 kota baru publik yang mandiri dan terpadu di luar Jawa/Bali yang sedang dibangun/dikembangkan pemerintah.
Foto: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menandatangani Kesepakatan Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor di Kalimantan Utara. (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menandatangani kesepakatan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor di Kalimantan Utara, Rabu (27/3/2019).

Tanjung Selor merupakan satu dari 10 kota baru publik yang mandiri dan terpadu di luar Jawa/Bali yang sedang dibangun/dikembangkan pemerintah, yakni Padang, Palembang, Maja, Pontianak, Banjarbaru, Tanjung Selor, Manado, Makassar, Sorong, Jayapura, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Darmin mengatakan, pembangunan/pengembangan kota-kota tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di luar Jawa dan diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

"Selain itu, pembangunan 10 kota baru dilakukan untuk pengendali urbanisasi di kota-kota metropolitan di luar Jawa," ujar Darmin di kantornya, Rabu (27/3/2019).

Pemerintah Kebut Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung SelorFoto: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menandatangani Kesepakatan Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor di Kalimantan Utara. (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)


Menko menjelaskan, pembangunan Tanjung Selor akan dikerjakan menggunakan anggaran bersama 12 kementerian/lembaga.

"Bagus jugalah kita sekali-sekali bangun kota dari nol. Kita biasanya kotanya sudah jadi baru bangun jalannya. Nggak mudah membangun kota baru, ini salah satunya," katanya.

Selain sebagai ibu kota, Tanjung Selor akan berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Utara.



Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie memproyeksi anggaran pembangunan pusat pemerintahan di KBM Tanjung Selor sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar dan ditargetkan selesai dalam 5 tahun ke depan, sesuai masa berlaku Inpres 9/2018.

Data Pemprov Kalimantan Utara menunjukkan, pembebasan lahan kawasan pusat pemerintahan Tanjung Selor saja sejauh ini sudah menghabiskan pagu anggaran masing-masing Rp 50 miliar di 2017 (100,20 hektar), 69,8 miliar di tahun lalu (490,06 hektar), dan ditargetkan sisa 173,55 hektar akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 54 miliar.

"Saat ini daerah itu masih hutan, jadi memang betul-betul dari awal kita membangun suatu kota modern," ujar Irianto.

Ke depannya, Irianto menyebut daerah sekeliling Tanjung Selor berpotensi besar untuk menjadi kawasan tambang, khususnya batubara, pembangunan PLTU serta industri kelapa sawit.




(miq/miq) Next Article Terbesar di Indonesia, Kalimantan Bakal Punya PLTA 9.000 MW

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular