Internasional

Jumatan Pasca-Penembakan, Warga Selandia Baru Banjiri Masjid

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 March 2019 12:57
Suara adzan terdengar di Christchurch dan sekitar Selandia Baru pada Jumat (22/03/2019).
Foto: Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern hadir di depan masjid Al Noor, Christchurch, Jumat (22/3/2019) (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
Christchurch, CNBC Indonesia - Suara adzan terdengar di Christchurch dan sekitar Selandia Baru pada Jumat (22/03/2019), ketika ribuan orang berkumpul untuk mengenang 50 orang yang terbunuh oleh seorang pria bersenjata di dua masjid sepekan yang lalu.

Perdana Menteri Jacinda Ardern bergabung dengan sekitar 20.000 orang yang berdiri di Hagley Park, di depan masjid Al Noor, di mana sebagian besar korban tewas saat menjalankan shalat Jumat pada 15 Maret 2019.

"Selandia Baru berduka bersamamu. Kita adalah satu," katanya dalam pidato singkat, diikuti oleh dua menit mengheningkan cipta, seperti dilansir dari Reuters.

Sebagian besar korban penembakan massal terburuk di Selandia Baru itu adalah imigran atau pengungsi dari negara-negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia, Afghanistan, dan Bangladesh.


"Hati kita hancur, tetapi kita sendiri tidak hancur. Kita masih hidup, kita bersama-sama, kita bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun memecah belah kita," kata Imam Gamal Fouda kepada warga yang hadir. Banyak di antaranya mengenakan hijab untuk mendukung komunitas Muslim yang berduka.

"Kepada keluarga para korban, orang-orang terkasihmu tidak mati sia-sia. Darah mereka telah menyirami benih harapan," katanya dalam doa yang disiarkan secara nasional.

Puluhan ribu orang memberikan penghormatan di seluruh negeri dengan beberapa bergandengan tangan di depan masjid. Yang lainnya mengucapkan doa di sekolah, kafe, dan bahkan kantor.

Di Christchurch, kerabat para korban dan pelayat lainnya memadati sebuah pemakaman di mana 27 dari para korban dimakamkan di pemakaman massal.

Jumatan Pasca-Penembakan, Warga Selandia Baru Banjiri MasjidFoto: Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern hadir di depan masjid Al Noor, Christchurch, Jumat (22/3/2019) (Foto: REUTERS/Jorge Silva)

"Ini adalah jenazah spesial. Kami tidak melakukan ini setiap hari," kata seorang pelayat melalui mikrofon, merujuk pada doa pemakaman Islam.

"Kami tidak mengubur 27 saudara-saudari kita setiap hari."

Yang pertama dimakamkan adalah Naeem Rashid, yang dipuji sebagai pahlawan, terbunuh saat mencoba menangkap penembak di masjid Al Noor.

Warga Australia, Brenton Tarrant (28) seorang tersangka supremasi kulit putih, telah didakwa dengan satu tuduhan pembunuhan setelah serangan Christchurch.

Dia dijadwalkan kembali ke pengadilan pada 5 April, ketika polisi mengatakan dia kemungkinan akan menghadapi lebih banyak dakwaan.

Saksikan video pernyataan Jacinda Ardern berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Korban Tewas Penembakan Masjid Selandia Baru Jadi 50 Orang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular