Video Game, Livestreaming, & Si Biadab Penembak Jemaah Masjid
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
16 March 2019 07:11

Sebelum ia memulai penembakan, Tarrant mengatakan: "Ingat, teman-teman, ikuti (subscribe) PewDiePie," PewDiePie merupakan salah satu bintang YouTube terbesar di dunia yang videonya telah menarik lebih dari 20 miliar penonton.
PewDiePie, yang memiliki nama asli Felix Arvid Ulf Kjellberg, pada Jumat sore memposting di twitternya, mengatakan ngeri karena telah disebut oleh si pembunuh.
Brenton Tarrant memposting manifesto berisi 37 halaman secara online sebelum melakukan serangan. Di dalamnya, ia mengatakan "itu adalah serangan teroris".
Seorang pria mengenakan pakaian militer ditangkap di luar SMA Papanui. Tersangka ini ditahan, tetapi polisi memperingatkan mungkin ada lebih banyak penembak aktif.
Tarrant mengatakan kepada pengikut media sosialnya untuk menonton proses pembantaian.
Pada Kamis malam Tarrant memposting ke kontak daringnya bahwa ia akan membunuh orang pada hari berikutnya.
"Yah, teman-teman, sudah waktunya untuk mengnetikan shitposting dan sudah waktunya untuk membuat pos dari kejadian kehidupan nyata," katanya.
"Saya akan mengurus dan menyerang penjajah, dan bahkan akan menyiarkan serangan melalui Facebook. Tautan Facebook ada di bawah. Pada saat Anda membaca ini, saya seharusnya sudah tayang. Ini perjalanan yang panjang dan terlepas dari semua faggotry yang merajalela, ketidakberdayaan dan kemunduran Anda, Anda semua adalah pemain papan atas dan contoh terbaik dari seorang manusia." Jelasnya.
"Jika aku tidak selamat dari serangan itu, selamat tinggal, Tuhan berkati, dan aku akan melihat kalian semua di Valhalla!"
Satu pengguna menjawab: "semoga beruntung."
Manifesto
Sebuah manifesto yang ditulis oleh Tarrant beredar secara online, menyatakan bahwa ia telah merencanakan serangan selama dua tahun dan telah melakukan perjalanan ke Christchurch untuk berlatih sebelum memutuskan bahwa kota itu akan menjadi sasarannya.
Tarrant mengatakan inspirasi politiknya berasal dari komentator konservatif Amerika Serikat (AS) Candace Owens, yang pro-Trump dan mengkritik gerakan Black Lives Matter. Dia menggambarkan dirinya sebagai fasis dan pendukung pandangan Oswald Mosley, politisi Inggris yang menjadi pemimpin Uni Fasis Inggris pada 1930-an.
Manifesto itu mengatakan: "(Video game) mengajarkan saya menjadi pembunuh."
"Menuju masyarakat baru yang terus maju." Sambungnya.
Di dalamnya, ia berbicara tentang memulihkan angka kelahiran dan "krisis imigrasi massal".
Pria yang diduga bersenjata itu juga menggambarkan dirinya sebagai pria kelahiran Australia dan berusia 28 tahun.
"Cuma pria kulit putih biasa, 28 tahun. Lahir di Australia dari kelas pekerja, keluarga berpenghasilan rendah. Orang tua saya adalah orang Skotlandia, Irlandia dan Inggris. Saya memiliki masa kecil yang teratur, tanpa masalah besar."
(dru)
PewDiePie, yang memiliki nama asli Felix Arvid Ulf Kjellberg, pada Jumat sore memposting di twitternya, mengatakan ngeri karena telah disebut oleh si pembunuh.
Brenton Tarrant memposting manifesto berisi 37 halaman secara online sebelum melakukan serangan. Di dalamnya, ia mengatakan "itu adalah serangan teroris".
Tarrant mengatakan kepada pengikut media sosialnya untuk menonton proses pembantaian.
Pada Kamis malam Tarrant memposting ke kontak daringnya bahwa ia akan membunuh orang pada hari berikutnya.
"Yah, teman-teman, sudah waktunya untuk mengnetikan shitposting dan sudah waktunya untuk membuat pos dari kejadian kehidupan nyata," katanya.
"Saya akan mengurus dan menyerang penjajah, dan bahkan akan menyiarkan serangan melalui Facebook. Tautan Facebook ada di bawah. Pada saat Anda membaca ini, saya seharusnya sudah tayang. Ini perjalanan yang panjang dan terlepas dari semua faggotry yang merajalela, ketidakberdayaan dan kemunduran Anda, Anda semua adalah pemain papan atas dan contoh terbaik dari seorang manusia." Jelasnya.
"Jika aku tidak selamat dari serangan itu, selamat tinggal, Tuhan berkati, dan aku akan melihat kalian semua di Valhalla!"
Satu pengguna menjawab: "semoga beruntung."
Manifesto
Sebuah manifesto yang ditulis oleh Tarrant beredar secara online, menyatakan bahwa ia telah merencanakan serangan selama dua tahun dan telah melakukan perjalanan ke Christchurch untuk berlatih sebelum memutuskan bahwa kota itu akan menjadi sasarannya.
Tarrant mengatakan inspirasi politiknya berasal dari komentator konservatif Amerika Serikat (AS) Candace Owens, yang pro-Trump dan mengkritik gerakan Black Lives Matter. Dia menggambarkan dirinya sebagai fasis dan pendukung pandangan Oswald Mosley, politisi Inggris yang menjadi pemimpin Uni Fasis Inggris pada 1930-an.
Manifesto itu mengatakan: "(Video game) mengajarkan saya menjadi pembunuh."
"Menuju masyarakat baru yang terus maju." Sambungnya.
Di dalamnya, ia berbicara tentang memulihkan angka kelahiran dan "krisis imigrasi massal".
Pria yang diduga bersenjata itu juga menggambarkan dirinya sebagai pria kelahiran Australia dan berusia 28 tahun.
"Cuma pria kulit putih biasa, 28 tahun. Lahir di Australia dari kelas pekerja, keluarga berpenghasilan rendah. Orang tua saya adalah orang Skotlandia, Irlandia dan Inggris. Saya memiliki masa kecil yang teratur, tanpa masalah besar."
(dru)
Next Page
Satu WNI Masih Hilang
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular