
Diboikot Berjamaah, Boeing Hentikan Pengiriman 737 MAX?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
14 March 2019 12:58

Dublin/Seattle, CNBC Indonesia - Boeing dikabarkan menghentikan pengiriman Boeing 737 MAX seri 8 maupun 9 kepada pelanggan di seluruh dunia. Demikian laporan kantor berita Reuters, Kamis (14/3/2019), mengutip sumber di kalangan industri penerbangan.
Boeing 737 MAX dilarang terbang di sebagian besar negara di dunia selepas kecelakaan pesawat milik Ethiopian Airlines, Minggu (10/3/2019). Peristiwa itu memakan korban 157 orang tewas. Insiden mematikan itu merupakan yang kedua selepas kecelakaan yang menimpa armada milik Lion Air, Oktober lalu.
Maskapai penerbangan, pakar industri pesawat terbang, dan pemodal, menyatakan meskipun larangan secara teoritis tidak akan mencegah pengiriman domestik, sebagian besar maskapai penerbangan diyakini tidak akan mengambil risiko.
"Siapa yang akan menerima pengiriman pesawat yang tidak dapat mereka gunakan," ujar seorang pemodal industri penerbangan yang berbicara dalam kondisi anonim.
Boeing memproduksi 52 pesawat per bulan. Khusus untuk versi terbaru, yaitu MAX, Boeing tidak memberikan angka pasti. Reuters melaporkan, Boeing akan melanjutkan produksi 737 di pabrik di luar Seattle. Perseroan juga telah berperan mempercepat produksi pada Juni mendatang.
Boeing menghindari penghentian dan memilih mempercepat produksi lantaran hal itu berpotensi menganggu rantai pasok sehingga menyebabkan hambatan dari sisi industri. Menyimpan pesawat di gudang penyimpanan tentu akan menghabiskan uang ekstra.
Saat ditanya, apa dampak larangan sementara operasional Boeing 737 MAX di seluruh dunia, juru bicara Boeing mengatakan: "Kami terus melakukan penilaian."
Pelanggan utama Boeing di Amerika Serikat (AS), yaitu Southwest Airlines, American Airlines Group Inc dan United Airlines, enggan memberikan tanggapan. Sejauh ini, mereka telah menyuarakan keyakinan terhadap keamanan MAX.
Simak video terkait Boeing 737 MAX di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/gus) Next Article Lion Air Jatuh, Fitur di Boeing 737 Max 8 Disorot
Boeing 737 MAX dilarang terbang di sebagian besar negara di dunia selepas kecelakaan pesawat milik Ethiopian Airlines, Minggu (10/3/2019). Peristiwa itu memakan korban 157 orang tewas. Insiden mematikan itu merupakan yang kedua selepas kecelakaan yang menimpa armada milik Lion Air, Oktober lalu.
"Siapa yang akan menerima pengiriman pesawat yang tidak dapat mereka gunakan," ujar seorang pemodal industri penerbangan yang berbicara dalam kondisi anonim.
![]() |
Boeing memproduksi 52 pesawat per bulan. Khusus untuk versi terbaru, yaitu MAX, Boeing tidak memberikan angka pasti. Reuters melaporkan, Boeing akan melanjutkan produksi 737 di pabrik di luar Seattle. Perseroan juga telah berperan mempercepat produksi pada Juni mendatang.
Boeing menghindari penghentian dan memilih mempercepat produksi lantaran hal itu berpotensi menganggu rantai pasok sehingga menyebabkan hambatan dari sisi industri. Menyimpan pesawat di gudang penyimpanan tentu akan menghabiskan uang ekstra.
Saat ditanya, apa dampak larangan sementara operasional Boeing 737 MAX di seluruh dunia, juru bicara Boeing mengatakan: "Kami terus melakukan penilaian."
Pelanggan utama Boeing di Amerika Serikat (AS), yaitu Southwest Airlines, American Airlines Group Inc dan United Airlines, enggan memberikan tanggapan. Sejauh ini, mereka telah menyuarakan keyakinan terhadap keamanan MAX.
Simak video terkait Boeing 737 MAX di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/gus) Next Article Lion Air Jatuh, Fitur di Boeing 737 Max 8 Disorot
Most Popular