Genjot Produksi, Pertamina Investasi Rp 1,6 T untuk EOR

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 March 2019 13:48
Pertamina siapkan investasi hingga Rp 1,6 triliun untuk penerapan EOR di Lapangan Tanjung, demi optimalkan produksi
Foto: Vice President EOR PT Pertamina EP Andi W Bachtiar memberikan paparan dalam acara Media gathering dan diskusi bertema "Strategi dan Inovasi Pertamina EP dalam Mendongkrak Produksi Migas" (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina EP ditargetkan akan menjadi menjadi KKKS pertama yang menerapkan teknologi Full Scale Enhanced Oil Recovery (EOR) menggunakan  injeksi bahan kimia, di Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan. Prediksinya pada kuartal IV-2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Vice President EOR PT Pertamina EP Andi W Bachtiar dalam paparannya di Jakarta, Selasa (12/3/2019).



Lebih lanjut, ia menjelaskan, uji coba atau pilot project penggunaan kimia dalam EOR sebelumnya sudah dilakukan anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut di Lapangan Tanjung. Injeksinya menggunakan polymer. Proyek EOR dengan injeksi polymer, kata Andi, mempunyai potensi yang besar di Pertamina.

"Proyek pilot polymer di lapangan Tanjung dimulai di akhir 2018. Pemilihan metode injeksi polimer di Lapangan Tanjung didasarkan pada seleksi dengan kriteria-kriteria  tertentu, seperti temperatur reservoir, fluida reservoir, dan kondisi geologi," jelas Andi.

Adapun, polymer merupakan salah satu teknik EOR yang sudah terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak dan telah banyak digunakan di lebih dari 50 lapangan minyak di dunia.

Ia juga menyebutkan, pengembangan Lapangan Tanjung membutuhkan biaya operasi sebesar US$ 40/BOE dengan peak production sebesar 25.000 bopd di 2034, dan investasi sebesar US$ 116 Juta. Andi menuturkan, pihaknya menilai, proyek ini masih ekonomis untuk diimplementasikan.

Pertimbangan keekonomiannya, lanjut Andi, dilihat dari biaya untuk belanja modal ada di pemboran, workover, pembangunan fasilitas permukaan (fasilitas produksi dan injeksi, water treatment, dan pembangkit listrik), sedangkan biaya operasional hanya untuk biaya kimia.

"Biaya operasi saat ini sebesar US$ 15-45/BOE dengan rata-rata US$ 25/BOE. Target Internal Rate of Return (IRR) sebesar 13%," pungkas Andi.

Saksikan video Pertamina temukan cadangan minyak baru di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Pertamina Genjot Program EOR di 9 Lapangan Tua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular