
Bangun Jargas Tidak Ada Sumber Gas? Tenang Bisa Pakai LNG
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 March 2019 10:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan mengoptimalkan konektivitas gas melalui program utilisasi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) berkapasitas kecil untuk melengkapi penyaluran jaringan gas (jargas) sebanyak 78.216 Sambungan Rumah (SR) yang ditargetkan dibangun pada 2019.
"Ke depan, kalau pun tidak ada sumber gas dan pipa yang mengalir, kami akan gunakan LNG," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, dalam keterangan resminya, Selasa (12/3/2019).
Selain itu, Djoko memaparkan, tahap pembangunan jargas sejak 2016 hingga 2018, sebanyak enam kabupaten/kota dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pertamina dan PGN sepanjang 88.931 SR, 49.934 SR pada delapan kabupaten/kota di 2017 serta sebanyak 89.727 SR di 2018 menyasar ke 18 kabupaten/kota.
Djoko merinci, sebanyak 40 kabupaten/kota di Indonesia tersambung jaringan gas (jargas) sepanjang 325.773 Sambungan Rumah (SR) hingga 2018 dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Total, terdapat 486.229 SR hingga 2018 baik pembiayaan yang menggunakan APBN dan non-APBN. Jumlah ini akan terus bertambah sesuai dengan rencana Pemerintah pada 2019, dengan rencana pemasangan pada 78.216 SR.
"Rencana tahap awal ini dari hasil lelang tahun 2019 akan diputuskan besok dari dua BUMN yang memiliki skor tertinggi dan rekam jejak yang baik saat membangun jargas," kata Djoko.
Selain difokuskan untuk daerah-daerah penghasil dan berdekatan dengan sumber migas, pembangunan jargas dikembangkan untuk wilayah-wilayah yang sudah memiliki infrastruktur pipa gas.
"Jargas ini sebenarnya dibangun PGN pada 1974 di Cirebon. Untuk (penggunaan) APBN sendiri dimulai pada 2009 di Palembang dan Surabaya karena di situ merupakan sumber gas. Kemudian berkembang wilayah yang dialiri oleh pipa," pungkas Djoko.
Saksikan video jargas sudah menjangkau ratusan ribu rumah tangga:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Jargas Samarinda Rampung, 4.500 Rumah Dialiri Gas Bumi
"Ke depan, kalau pun tidak ada sumber gas dan pipa yang mengalir, kami akan gunakan LNG," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, dalam keterangan resminya, Selasa (12/3/2019).
Selain itu, Djoko memaparkan, tahap pembangunan jargas sejak 2016 hingga 2018, sebanyak enam kabupaten/kota dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pertamina dan PGN sepanjang 88.931 SR, 49.934 SR pada delapan kabupaten/kota di 2017 serta sebanyak 89.727 SR di 2018 menyasar ke 18 kabupaten/kota.
Pilihan Redaksi |
Djoko merinci, sebanyak 40 kabupaten/kota di Indonesia tersambung jaringan gas (jargas) sepanjang 325.773 Sambungan Rumah (SR) hingga 2018 dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Total, terdapat 486.229 SR hingga 2018 baik pembiayaan yang menggunakan APBN dan non-APBN. Jumlah ini akan terus bertambah sesuai dengan rencana Pemerintah pada 2019, dengan rencana pemasangan pada 78.216 SR.
"Rencana tahap awal ini dari hasil lelang tahun 2019 akan diputuskan besok dari dua BUMN yang memiliki skor tertinggi dan rekam jejak yang baik saat membangun jargas," kata Djoko.
Selain difokuskan untuk daerah-daerah penghasil dan berdekatan dengan sumber migas, pembangunan jargas dikembangkan untuk wilayah-wilayah yang sudah memiliki infrastruktur pipa gas.
"Jargas ini sebenarnya dibangun PGN pada 1974 di Cirebon. Untuk (penggunaan) APBN sendiri dimulai pada 2009 di Palembang dan Surabaya karena di situ merupakan sumber gas. Kemudian berkembang wilayah yang dialiri oleh pipa," pungkas Djoko.
Saksikan video jargas sudah menjangkau ratusan ribu rumah tangga:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Jargas Samarinda Rampung, 4.500 Rumah Dialiri Gas Bumi
Most Popular