Duh! Nilai Tukar Petani Turun, Bagaimana Kesejahteraannya?

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
05 March 2019 14:08
Kesejahteraan Petani Pengaruhi Tingkat Konsumsi
Foto: dok. PUPR
Turunnya NTP perli diwaspadai karena akan berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat. Pasalnya, jumlah petani di Indonesia bisa dibilang cukup banyak.

Berdasarkan hasil Survei Pertanian Antar Sensus 2018 yang dirilis oleh BPS, jumlah petani di Indonesia mencapai 33,4 juta jiwa, yang tersebar di berbagai provinsi. Paling besar di Jawa Timur, yang mana mencapai 6,29 juta jiwa. 
Artinya, sekitar 12% dari penduduk Indonesia merupakan petani. Jumlah yang cukup besar untuk mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat secara signifikan.

Bila menangok data hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), pada bulan Januari 2019, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat meningkat sebesar 4,79% YoY. Hal tersebut mencerminkan tingkat konsumsi yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Angka penualan motor bulan Januari 2019 yang dirilis oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 569 ribu unit, dari yang sebesar 482 ribu unit pada Januari 2018. Ini tidak terlepas dari NTP pada periode tersebut yang sebesar 103,32 atau yang paling tinggi setidaknya sejak 2014. Sudah sewjarnya tingkat konsumsi masyarakat meningkat kala kesejahteraan bertambah. 

Artinya, bila kesejahteraan petani bisa dipertahankan, maka perekonomian kemungkinan besar bisa tetap stabil. Pasalnya perekonomian Indonesia sebagian besar masih digerakkan oleh konsumsi domestik. Bahkan pada tahun 2018, kontribusi konsumsi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 66,6%. Maka sudah sewajarnya kesejahteraan petani mendapat perhatian yang cukup.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular