
Internasional
Pilot Akan Dibebaskan, Ketegangan India-Pakistan Reda?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
01 March 2019 17:14

New Delhi, CNBC Indonesia - Para pejabat militer India menyambut baik rencana pembebasan pilotnya yang ditangkap oleh Pakistan, tetapi menolak untuk mengonfirmasi bahwa mereka akan mengurangi konflik yang terjadi di antara dua kekuatan nuklir tersebut.
Pilot yang diketahui merupakan Komandan Wing bernama Abhinandan, menjadi tawanan di tengah gejolak yang terjadi di wilayah Kashmir yang diperebutkan setelah rilis video yang menunjukkan dia ditangkap dan kemudian ditahan.
"Kami senang pilot kami dilepaskan," kata Wakil Udara Marshal RGK Kapoor, pada konferensi pers bersama tiga angkatan bersenjata India, Kamis malam (28/2/2019).
Dia tidak mengatakan apakah India menganggap pembebasannya sebagai de-eskalasi konflik kedua negara saat ditanyai wartawan.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pilot itu akan dibebaskan pada hari Jumat, memberi kelegaan pada rakyat India. Pembebasan bahkan dilakukan ketika militer India melaporkan bahwa empat warga sipil Pakistan telah tewas oleh India, yang menembak melintasi perbatasan yang disengketakan di Kashmir.
"Sebagai isyarat damai kami akan membebaskannya besok," kata Khan kepada parlemen Pakistan, Kamis sore. Anggota parlemen bersorak-sorai karenanya.
"Kami akan merayakan pembebasannya besok," kata Vinay Bhardwaj (34 tahun), seorang tukang ledeng di Nawshera, sebuah kota perbatasan di Kashmir yang dikuasai India.
"Orang-orang sangat senang di sini," tambahnya, mengutip Reuters.
Amerika Serikat (AS), China, Uni Eropa dan negara-negara lain mendesak kedua negara untuk menahan diri, karena ketegangan meningkat setelah terjadi bom bunuh diri di mobil yang menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India di Kashmir yang dikuasai India pada 14 Februari.
Wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim telah menjadi pusat permusuhan selama lebih dari 70 tahun, sejak koloni Inggris di India berpisah menjadi dua negara, Pakistan yang mayoritasnya Muslim dan India yang mayoritasnya Hindu.
Terpisah dari India, yang memerintah Lembah Kashmir dan wilayah yang didominasi Hindu di sekitar kota Jammu, Pakistan menguasai sebagian wilayah di barat, dan China memiliki daerah dataran tinggi berpenduduk sedikit di utara.
Pada hari Selasa, India mengatakan pihaknya melakukan serangan udara terhadap sebuah kamp pelatihan untuk kelompok yang berbasis di Pakistan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri, dan sumber senior pemerintah mengatakan kepada wartawan bahwa 300 gerilyawan telah terbunuh.
Pakistan membantahnya dan mengatakan serangan itu gagal dan tidak ada yang tewas, dengan bom dijatuhkan di lereng bukit yang sebagian besar kosong. Negara itu membantah ada kamp militan di daerah itu.
Penduduk setempat mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda adanya banyak korban berjatuhan, dan hanya terjadi kerusakan signifikan, dengan hanya satu orang yang diketahui sedikit terluka oleh bom itu.
(prm) Next Article Kenapa Pakistan & India Saling Luncurkan Serangan Udara?
Pilot yang diketahui merupakan Komandan Wing bernama Abhinandan, menjadi tawanan di tengah gejolak yang terjadi di wilayah Kashmir yang diperebutkan setelah rilis video yang menunjukkan dia ditangkap dan kemudian ditahan.
"Kami senang pilot kami dilepaskan," kata Wakil Udara Marshal RGK Kapoor, pada konferensi pers bersama tiga angkatan bersenjata India, Kamis malam (28/2/2019).
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pilot itu akan dibebaskan pada hari Jumat, memberi kelegaan pada rakyat India. Pembebasan bahkan dilakukan ketika militer India melaporkan bahwa empat warga sipil Pakistan telah tewas oleh India, yang menembak melintasi perbatasan yang disengketakan di Kashmir.
"Sebagai isyarat damai kami akan membebaskannya besok," kata Khan kepada parlemen Pakistan, Kamis sore. Anggota parlemen bersorak-sorai karenanya.
![]() |
"Kami akan merayakan pembebasannya besok," kata Vinay Bhardwaj (34 tahun), seorang tukang ledeng di Nawshera, sebuah kota perbatasan di Kashmir yang dikuasai India.
"Orang-orang sangat senang di sini," tambahnya, mengutip Reuters.
Amerika Serikat (AS), China, Uni Eropa dan negara-negara lain mendesak kedua negara untuk menahan diri, karena ketegangan meningkat setelah terjadi bom bunuh diri di mobil yang menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India di Kashmir yang dikuasai India pada 14 Februari.
Wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim telah menjadi pusat permusuhan selama lebih dari 70 tahun, sejak koloni Inggris di India berpisah menjadi dua negara, Pakistan yang mayoritasnya Muslim dan India yang mayoritasnya Hindu.
Terpisah dari India, yang memerintah Lembah Kashmir dan wilayah yang didominasi Hindu di sekitar kota Jammu, Pakistan menguasai sebagian wilayah di barat, dan China memiliki daerah dataran tinggi berpenduduk sedikit di utara.
Pada hari Selasa, India mengatakan pihaknya melakukan serangan udara terhadap sebuah kamp pelatihan untuk kelompok yang berbasis di Pakistan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri, dan sumber senior pemerintah mengatakan kepada wartawan bahwa 300 gerilyawan telah terbunuh.
Pakistan membantahnya dan mengatakan serangan itu gagal dan tidak ada yang tewas, dengan bom dijatuhkan di lereng bukit yang sebagian besar kosong. Negara itu membantah ada kamp militan di daerah itu.
Penduduk setempat mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda adanya banyak korban berjatuhan, dan hanya terjadi kerusakan signifikan, dengan hanya satu orang yang diketahui sedikit terluka oleh bom itu.
(prm) Next Article Kenapa Pakistan & India Saling Luncurkan Serangan Udara?
Most Popular