Internasional

Kisah Metropole Hotel, Tuan Rumah Pertemuan Trump-Kim

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 February 2019 14:12
Kisah Metropole Hotel, Tuan Rumah Pertemuan Trump-Kim
Foto: Hotel Metropole terlihat di depan Korea Utara-AS. KTT di Hanoi, Vietnam, 25 Februari 2019. (REUTERS / Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah hotel bertingkat era kolonial Prancis yang pernah digunakan oleh pemerintah Vietnam Utara untuk menampung tamu asing selama Perang Vietnam akan menjadi tuan rumah bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Kedua pemimpin itu akan bertemu untuk kedua kalinya guna membahas masalah denuklirisasi semenanjung Korea, Rabu (27/2/2019).

Sofitel Legend Metropole Hanoi telah menjamu para pejabat tinggi dan berbagai selebritas dunia, mulai dari Charlie Chaplin saat berbulan madu di 1936 hingga "Hanoi Jane" Fonda selama kampanye anti-perang tahun 1970-an dan bahkan Trump sendiri dalam kunjungan baru-baru ini ke ibu kota Vietnam.

Hotel Metropole bisa mendapat gelar baru sebagai simbol perdamaian jika Trump dan Kim secara resmi menyatakan konflik Perang Dingin yang masih berlangsung berakhir setelah bertemu nanti, seperti yang diharapkan oleh beberapa pejabat di Seoul dan Washington.


Trump dan Kim akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi selama dua hari pada 27 dan 28 Februari.

Amerika Serikat dan Korea Utara secara teknis masih berperang, karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

"Kami berharap Trump dan Kim membuat beberapa kemajuan dengan denuklirisasi mereka dan semoga membuka Korea Utara ke dunia luar," kata Stephen Fries, seorang dokter dari Colorado, yang rencana berliburnya bersama keluarganya harus terganggu akibat persiapan untuk pertemuan itu.

Fries merupakan salah satu tamu Metropole yang sedang melakukan tur bunker serangan udara bawah tanah di hotel yang digunakan selama Perang Vietnam itu. Bunker itu ditemukan kembali secara kebetulan pada tahun 2011 ketika hotel sedang merenovasi bar Bamboo di tepi kolam renang.

Kisah Metropole Hotel, Tuan Rumah Pertemuan Trump-KimFoto: Bunker bom era perang Vietnam terlihat di Sofitel Legend Metropole Hotel era kolonial Prancis, di depan Korea Utara-AS. KTT di Hanoi, Vietnam, 26 Februari 2019. Foto diambil 26 Februari 2019. (REUTERS / So Young Kim)

Trump dan Kim akan bertemu di Metropole pada pukul 18:30 WIB pada hari Rabu, di mana keduanya akan melakukan obrolan empat mata selama 20 menit, dan dilanjutkan dengan makan malam dengan para staff, kata Gedung Putih.

"Sudah saatnya ada kesepakatan. Vietnam dulunya musuh kami, sekarang mereka adalah semacam teman. Saya berharap Korea Utara akan menjadi persis seperti Vietnam, dan mungkin menggunakannya sebagai contoh untuk pengembangan ekonomi mereka sendiri," kata Fries.

BERLANJUT KE HALAMAN DUA

Interior elegan hotel Metropole yang sudah berusia 118 tahun berjejalan bersama dengan personel keamanan dan staf hotel saat persiapan akhir untuk pertemuan dilakukan. Sudut jalan terdekat dijaga oleh polisi bersenjata, sementara staf keamanan sibuk memeriksa tanaman pot di sekitar kolam.

Dalam sebuah surat yang didistribusikan sebelum kedatangan para pemimpin itu, manajer umum hotel memberi tahu para tamu tentang "langkah-langkah keamanan yang sangat ketat" yang harus dijalankan dalam beberapa hari mendatang.

Kisah Metropole Hotel, Tuan Rumah Pertemuan Trump-KimFoto: Kemewahan Hotel Metropole Hanoi, Vietnam. (Dok. sofitel-legend-metropole-hanoi.com)

Hanya ada satu pintu hotel yang akan dibuka selama pertemuan dan pos pemeriksaan sementara telah dipasang untuk memeriksa tamu. Setiap tamu harus menunjukkan salinan paspor mereka untuk mendapatkan akses ke hotel.

Hotel itu dihiasi dengan bendera AS dan Korea Utara, dan dikunci pada Rabu pagi. Sementara itu, jalan-jalan di sekitar hotel ditutup, dan para kru TV berkumpul di sana untuk mengabadikan momen tersebut.


Trump dan Kim kemungkinan memilih Metropole karena kemampuannya menyimpan rahasia, kata Nguyen Dinh Thanh, mantan kepala pemasaran di Metropole, kepada Reuters.

"Ketika superstar datang ke sini, beberapa jurnalis menawarkan US$2.000-US$5.000 atau lebih kepada para staf untuk mengambil foto superstar itu, tetapi itu tidak pernah terjadi," kata Thanh.

"Itu menunjukkan Metropole memiliki tradisi menjaga rahasia serta mengetahui bagaimana memperlakukan tamu VIP," tambahnya. Para kepala negara, mulai dari raja-raja Eropa dan bangsawan Inggris hingga presiden AS dan Amerika Selatan, semuanya memilih Metropole sebagai tempat tinggal mereka saat mengunjungi Hanoi.

Hotel itu telah menarik perhatian para selebritas seperti Angelina Jolie dan Brad Pitt pada 2007, tetapi mungkin bintang tamunya yang paling ikonik adalah aktris Amerika Jane Fonda, yang tinggal selama dua minggu pada tahun 1972 ketika mengunjungi wilayah yang saat itu menjadi musuh AS.



Sebuah foto kontroversial yang memperlihatkan dia duduk dengan pasukan Vietnam Utara di atas senjata anti-pesawat terbang yang digunakan untuk menembak pesawat Amerika membuatnya mendapatkan julukan “Hanoi Jane”.

Metropole juga menjadi tuan rumah bagi Graham Greene, yang menulis sebagian dari karyanya di tahun 1955, “The Quiet American” di sana, dan juga dijadikan tempat tinggal bagi banyak koresponden perang selama Perang Vietnam.

Perang Vietnam berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada 1975.

Kisah Metropole Hotel, Tuan Rumah Pertemuan Trump-KimFoto: Seorang pekerja memasang bendera nasional Korea Utara, Vietnam, dan AS untuk Korea Utara-AS yang akan datang. KTT di depan hotel Metropole di Hanoi, Vietnam, 25 Februari 2019. (REUTERS / Kim Kyung-Hoon)

Trump, yang tinggal di hotel Metropole pada kunjungan terakhirnya ke Vietnam pada 2017, untuk kali ini memilih hotel JW Marriott sebagai tempat menginapnya karena dirasa lebih aman. Sementara Kim menginap di hotel Melia Hanoi.

Meskipun memiliki sejarah panjang sebagai tuan rumah para tamu VIP, Metropole bukanlah tempat pertemuan puncak yang ideal dari sudut pandang keamanan, kata Le Van Cuong, yang pernah mengepalai institut strategi Kementerian Keamanan Publik.

“Metropole jelas lebih sulit untuk melindungi para pemimpin, terutama karena kurangnya ruang. Dalam pekerjaan perlindungan, ruang memberi kita keuntungan. Metropole berada tepat di pusat jalan yang ramai, sehingga sulit untuk memastikan keamanannya,” kata Cuong kepada Reuters.



“Singapura memilih pulau yang terisolasi dan perlindungan di pulau seperti itu jauh lebih mudah, jelas lebih mudah daripada Metropole,” tambahnya.

Trump dan Kim mengadakan pertemuan tingkat tinggi mereka di hotel Capella Singapura, bekas Artileri Kerajaan Inggris yang telah diperbaharui, di pulau resor Sentosa.   


Saksikan video mengenai pertemuan Trump dan Kim berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Terkuak Sudah Lokasi & Waktu Pertemuan Trump-Kim Jong Un

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular