
Penjualan Semen di Januari Turun 1,3%, Eh Yogyakarta Naik 41%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 February 2019 15:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi penjualan semen dalam negeri sepanjang Januari 2019 turun sebesar 1,30% secara year on year (YoY) dari Januari 2018. Volume penjualan hanya mencapai 5,62 juta ton, turun dari 5,69 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data penjualan semen nasional yang dipublikasikan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan Asosiasi Semen Indonesia, terungkap bahwa konsumsi semen terbesar masih berada di Pulau Jawa yang total menyerap sebanyak 3,15 juta ton atau mencapai 56,15% dari total penjualan nasional. Ada indikasi perlambatan permintaan dan proyek infrastruktur di awal tahun mempengaruhi pasar semen dalam negeri.
Di Jawa, Jawa Barat masih menjadi wilayah dengan penyerapan semen terbesar mencapai 885.522 ton, diikuti Jawa Timur 786.526 ton dan Jawa Tengah (712.056 ton).
Meski demikian, pertumbuhan penjualan tertinggi semen terjadi di Yogyakarta yang mencapai 41% dengan penjualan sebanyak 121.598 ton, dari Januari 2018 yakni 86.433 ton.
Di luar Jawa tak terjadi pertumbuhan penjualan yang berarti. Malah dua wilayah yang menjadi konsumen semen terbesar kedua dan ketiga yakni Sumatra dan Sulawesi, justru mengalami penurunan penjualan, masing-masing minus 2,69% dan 4,29%.
Di wilayah Kalimantan, penjualan hanya tumbuh 3,34% menjadi 362.162 ton dan Indonesia Timur tumbuh 2,38% menjadi 164.980 ton. Di Nusa Tenggara hanya tumbuh 0,83%.
Di sisi lain penjualan semen ekspor total mencapai 247.537 ton pada Januari 2019, justru tumbuh 3,56% YoY dari 239.034 ton. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor semen sebanyak 72.908 ton dan ekspor klinker sebanyak 174.629 ton.
Berdasarkan data penjualan semen nasional yang dipublikasikan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan Asosiasi Semen Indonesia, terungkap bahwa konsumsi semen terbesar masih berada di Pulau Jawa yang total menyerap sebanyak 3,15 juta ton atau mencapai 56,15% dari total penjualan nasional. Ada indikasi perlambatan permintaan dan proyek infrastruktur di awal tahun mempengaruhi pasar semen dalam negeri.
![]() |
Di Jawa, Jawa Barat masih menjadi wilayah dengan penyerapan semen terbesar mencapai 885.522 ton, diikuti Jawa Timur 786.526 ton dan Jawa Tengah (712.056 ton).
Meski demikian, pertumbuhan penjualan tertinggi semen terjadi di Yogyakarta yang mencapai 41% dengan penjualan sebanyak 121.598 ton, dari Januari 2018 yakni 86.433 ton.
Di wilayah Kalimantan, penjualan hanya tumbuh 3,34% menjadi 362.162 ton dan Indonesia Timur tumbuh 2,38% menjadi 164.980 ton. Di Nusa Tenggara hanya tumbuh 0,83%.
Di sisi lain penjualan semen ekspor total mencapai 247.537 ton pada Januari 2019, justru tumbuh 3,56% YoY dari 239.034 ton. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor semen sebanyak 72.908 ton dan ekspor klinker sebanyak 174.629 ton.
(tas) Next Article SBI Manfaatkan Sampah Bantargebang Jadi Bahan Bakar
Most Popular