
Proyek di IKN Bisa Dongkrak Penjualan Semen

Jakarta, CNBC Indonesia - Vice President Marketing PT Semen Indonesia (SIG) Johanna Daunan menyebut, bahwa proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan volume penjualan semen curah yang terbilang masih rendah.
Menurut dia penjualan semen curah saat ini hanya sebesar 25%, sedangkan sisanya atau 75% adalah permintaan semen ritel.
"Permintaan semen sampai dengan pertengahan tahun ini, dari sisi semen kantong masih negatif. Yang positif itu adalah semen dalam bentuk curah," kata dia di kawasan Pabrik SIG di Narogong, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023).
Johanna menjelaskan bahwa volume penjualan semen saat ini sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar, terutama untuk semen ritel. Pasalnya, masyarakat membeli semen berdasarkan kebutuhannya.
"Untuk ritel karena kita barangnya harus direncanakan, ngga ada yang tiba-tiba beli dalam bentuk besar dan banyak. Jadi ini sekarang sifat dari kategori semen," jelas dia.
Adapun kata dia, hingga pertengahan 2023, pertumbuhan penjualan semen secara total masih negatif dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, ia optimis permintaan semen akan mengalami peningkatan di semester kedua, terutama pada Oktober, hingga Desember.
"Kalau misalnya SIG ini bergerak di sebagian besar domestik, kita mengikuti perkembangan pasar. Jadi sampai akhir tahun pertumbuhan masih bagus dibanding pertumbuhan pasar. Untuk di akhir tahun seperti apa, kita lihat di semester II-2023, biasanya demand mulai naik," terang Johanna.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Operasi SIG Reni Wulandari juga membenarkan bahwa permintaan produk semen domestik terbilang rendah.
Reni mengungkapkan persentase permintaan semen domestik saat ini hanya mencapai 50-60% dari kapasitas yang terpasang SIG. Sehingga ekspor ke pasar AS menjadi pilihan agar fasilitas produksi dapat dimaksimalkan.
"Sebenarnya kita itu nggak ingin ekspor, tetapi kita pada posisi yang harus melakukan karena kapasitas produksi semen seluruh Indonesia, jauh lebih besar daripada jumlah permintaan," kata dia.
Untuk diketahui hingga semester I-2023 SIG berhasil membukukan perolehan laba bersih atau laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 866 miliar. Jumlah tersebut naik 3,1% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 840 miliar.
Adapun peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh kapabilitas pengelolaan kenaikan biaya, optimalisasi utilisasi, serta efisiensi operasional dan beban keuangan.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik Semen Buka Suara Soal Polusi Udara di Jabodetabek