Harga BBM Turun, Luhut: Bukan Pencitraan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 February 2019 07:42
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan penurunan harga premium bukanlah alat pencitraan politik pemerintah.
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskanĀ penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis premium bukanlah alat pencitraan politik pemerintah.

Luhut menjelaskan penurunan bahan bakar minyak jenis premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali yang mulai berlaku pada 10 Februari 2019 itu lantaran mempertimbangkan harga minyak mentah dunia yang juga turun.


Saat ini, harga minyak mentah Brent berada di level US$66,14 per barel, berbeda dengan kondisi pada Oktober tahun lalu yang sempat melambung ke level US$85. Alhasil, tingginya harga BBM pun tidak terhindarkan.

"Penurunan tarif BBM premium itu bukan alat politis," kata Luhut di kantornya, Rabu (20/2/2019).

Harga BBM Turun, Luhut: Bukan PencitraanFoto: Infografis/Harga Premium/Edward Ricardo

Tidak hanya itu, belum lama iniĀ PT Pertamina (Persero) juga telah menurunkan harga avtur dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liternya. Desakan penurunan harga avtur itu mengemuka setelah pengusaha mengeluhkan adanya efek rambatan mahalnya harga tiket pesawat ke sektor lain sebagai buntut dari mahalnya harga avtur.


Lalu, usulan itu kemudian sampai kepada Presiden Joko Widodo yang akhirnya meminta PT Pertamina menerapkan formula baru harga avtur.

Luhut menilai, keputusan PT Pertamina sudah tepat, sebab harga avtur bisa lebih bersaing secara sehat.

"Saya kira bagus supaya bersaing tidak hanya dengan satu suara saja (Pertamina)," tandas Luhut.

Saksikan video mengenai minat swasta masuk bisnis avtur berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Eksklusif: Luhut Beberkan Kapan Jokowi Akan Naikkan Harga BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular