Jokowi Bantah Soal Pertemuan Rahasia dengan Freeport

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 February 2019 21:50
Jokowi mengakui bertemu dengan mantan bos Freeport Jim Moffet.
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (detikFoto/Dikhy Sasra)
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo menjawab pernyataan Sudirman Said soal pertemuannya dengan mantan Bos Freeport McMoran James R Moffet, saat proses negosiasi divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia berlangsung pada 2015 lalu.

Jokowi menegaskan saat proses negosiasi wajar terdapat pertemuan dengan bos Freeport McMoran. "Enggak sekali dua kali ketemu. Gimana sih kok diam-diam? Ya ketemu bolak-balik, tidak ketemu sekali dua kali," ujarnya, Rabu (20/2/2019).



Ia menjelaskan saat pertemuan di antaranya membahas soal perpanjangan operasional Freeport, karena memang itu yang diminta Freeport. Tidak ada pertemuan yang diam-diam, katanya, "Kalau pertemuan pasti ngomong, tidak diam-diam, ada ada saja. Ketemu pengusaha biasa aja, ketemu yang sekarang (bos Freeport) biasa saja."

Sewaktu bahas perpanjangan memang salah satu hal yang diminta oleh Freeport McMoran, tapi sejak awal sudah disampaikan bahwa keinginan Indonesia adalah divestasi 51% itu yang diutamakan. "Bahwa kita memiliki keinginan itu, masa tidak boleh?"

Sebelumnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said kembali membela diri terkait surat 7 Oktober 2015.

Surat yang disebut-sebut sebagai cikal bakal perpanjangan izin PT Freeport Indonesia di Papua. "Surat 7 Oktober 2015. Jadi surat itu seolah-olah saya yang memberikan perpanjangan izin, itu persepsi publik," kata Sudirman dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Sudirman membantah surat keluar atas inisiatifnya. "Saya ceritakan kronologi tanggal 6 Oktober 2015 jam 08.00 WIB, saya ditelepon ajudan Presiden untuk datang ke Istana. Saya tanya soal apa Pak, dijawab tidak tahu. Kira-kira 08.30 WIB saya datang ke istana. Kemudian duduk 5 sampai 10 menit, langsung masuk ke ruangan kerja Pak Presiden," ungkap Sudirman.
Namun, kata dia, pertemuan yang cukup penting presiden melalui asisten pribadi mengatakan bila pertemuan itu seolah-olah tidak pernah ada. "Sebelum masuk ke ruangan kerja saya dibisikkan oleh asisten pribadi (Presiden), Pak Menteri pertemuan ini tidak ada. Saya lakukan (mengungkapkan) ini semata-mata agar publik tahu," ujar dia.

Bahkan, lanjut dia, demi merahasiakan pertemuan itu, Sekretaris Kabinet dan Sekretaris Negara yang mencatat setiap jadwal Presiden pun tidak tahu. "Kan ada Setneg, Setkab tapi dibilang pertemuan ini tidak ada," kata dia.

Ia pun menuruti pesan yang disampaikan asisten pribadi Presiden. Kemudian Sudirman masuk ke dalam ruang rapat di Istana Negara. Sesampainya di ruangan rapat, Sudirman merasa sangat kaget bahwa di dalam sudah ada James R. Moffet yang saat itu adalah bos Freeport McMoran Inc.

"Tidak panjang lebar presiden (Jokowi) mengatakan 'tolong disiapkan surat seperti apa yang diperlukan. Kira-kira kita ini menjaga kelangsungan investasi nanti dibicarakan setelah pertemuan ini'. Baik," kata Sudirman menceritakan apa yang disampaikan Jokowi.
(gus) Next Article Arcandra Tahar: Perang Iran-Israel Senjata Amankan Pasokan Energi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular