Opsi Taipan India Anil Ambani: Bayar Utang atau Masuk Bui

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
20 February 2019 20:30
Pengadilan Tinggi India memerintahkan kepada taipan Anil Ambani membayar utangnya ke Ericsson Swedia.
Foto: Anil Ambani, ketua Reliance Anil Dhirubhai Ambani Group, berbicara selama konferensi pers di Mumbai 16 Januari 2011. REUTERS / Danish Siddiqui / Files
New Delhi, CNBC Indonesia - Pengadilan Tinggi India memerintahkan kepada taipan Anil Ambani membayar utangnya ke Ericsson Swedia. Apabila tidak, maka Anil akan masuk penjara, demikian laporan AFP seperti dilansir Rabu (20/2/2019).

Perintah pengadilan ini merupakan twist terbaru dalam saga yang telah memaksa perusahaan Anil Ambani, Reliance Communication, mengajukan kebangkrutan. Ada utang sekitar US$ 4 miliar (Rp 56 triliun) setelah perang harga telekomunikasi yang brutal. Situasi itu telah mendorongnya melawan saudaranya Mukesh (orang terkaya di India).

Hakim menemukan Anil Ambani, lelaki 59 tahun, menolak membayar raksasa telekomunikasi Ericsson sebesar 5,5 miliar rupee (US$ 77 juta) seperti yang diperintahkan sebelumnya oleh Mahkamah Agung (MA). Mereka memutuskan miliarder itu akan dipenjara selama tiga bulan jika 4,5 miliar rupee tidak dibayarkan dalam waktu empat minggu.

Perusahaan Ambani mengatakan akan mematuhi putusan itu dan membayar utangnya. Sekitar 1,0 miliar rupee telah disetor ke pengadilan, yang mengatakan jumlah itu akan diserahkan kepada Ericsson.

Awal tahun ini, Reliance Communications mengatakan telah memutuskan memulai proses kepailitan setelah gagal menjual aset untuk membayar kembali pemberi pinjaman.



Perselisihan dimulai ketika Ericsson berusaha memulihkan utang 16 miliar rupee dari Reliance Communications. Mereka mencapai penyelesaian pada Mei lalu, tetapi perusahaan India gagal memenuhi tenggat waktu pembayaran.

Ambani berharap untuk menghindari proses kepailitan dengan mewariskan menara telekomunikasi dan bisnis spektrum perusahaannya ke bisnis saudaranya, Reliance Jio, senilai US$ 2,4 miliar, tetapi kesepakatan itu menghantam rintangan peraturan dan penentangan dari para kreditor.

Reliance Communications menghadapi likuidasi jika tidak mampu membayar utangnya pada bulan November.

Saudara-saudara Ambani terlibat dalam perseteruan sengit untuk menguasai Reliance setelah ayah mereka yang kaya raya Dhirubhai Ambani meninggal pada tahun 2002 tanpa surat wasiat. Pasangan ini akhirnya memecah kelompok Reliance, yang terdaftar sebagai perusahaan India yang paling berharga.


(miq/miq) Next Article India Ratakan Gedung Pencakar Langit Tak Berizin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular