Januari 2019, Pendapatan Negara Baru Capai 5% dari Target

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
20 February 2019 18:47
Dalam konferensi pers, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Pendapatan Negara hingga akhir Januari telah terealisasi sebesar Rp 108,1 triliun
Foto: Sri Mulyani hadiri konferensi Pers APBN KiTa Edisi Feb 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada sore hari ini, Rabu (20/2/2019), Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 hingga 31 Januari.

Kepada wartawan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pendapatan negara hingga akhir Januari telah terealisasi Rp 108,1 triliun, atau 5% dari target tahun ini.

Meskipun nilainya meningkat 6,2% dari periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 101,7 triliun, namun persentase realisasinya masih tercatat turun. Pada Januari 2018, realisasi pendapatan negara mencapai 5,4%.

Meningkatnya pendapatan negara didorong oleh penerimaan perpajakan yang tumbuh hingga 8,7% secara tahunan atau year-on-year (YoY).


Pertumbuhan PPh Migas tercatat mencapai 38,2% YoY di posisi Rp 6,3 triliun dan sudah terealisasi sebesar 6,3% dari target APBN 2019.

Selain itu, PPh non-migas yang menjadi penyumbang terbesar penerimaan pajak juga mencatatkan pertumbuhan 19,1%.

Namun, perolehan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ternyata masih turun 9,2% YoY menjadi Rp 49,8 triliun. Menurut Sri Mulyani, PPN yang tumbuh negatif terjadi lantaran adanya restitusi pajak yang dipercepat.

Januari 2019, Pendapatan Negara Baru Capai 5% Dari TargetFoto: Sri Mulyani hadiri konferensi Pers APBN KiTa Edisi Feb 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sepanjang Januari 2019, jumlah restitusi pajak yang dikeluarkan oleh pemerintah mencapai Rp 16,4 triliun, atau tumbuh 40,66% dibanding tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, restitusi merupakan pengembalian pajak karena adanya lebih bayar yang disetor oleh wajib pajak.

Hal ini sejatinya adalah hal yang menguntungkan dunia usaha. Sebab, ini menunjukkan bahwa pelayanan pajak di Indonesia sudah semakin baik.


Pertumbuhan penerimaan perpajakan di Januari ditopang oleh penerimaan pajak dari sektor pertambangan, yang mana tumbuh sebesar 175,7%. Namun sektor industri pengolahan turun 16,2%.

Dari sisi lain, ternyata realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hanya sebesar Rp 18,3 triliun masih lebih rendah 4,09% dibanding tahun lalu. Realisasi di Januari 2019 pun hanya sebesar 4,8%, lebih kecil dari Januari 2018 yang sebesar 6,9%.

Pendapatan dari migas tercatat hanya sebesar Rp 7,3 triliun, yang mana juga turun dari Januari 2018 yang mencapai Rp 7,4 triliun. Padahal target pendapatan migas tahun 2019 naik hampir 2 kali lipat.

Nampaknya pemerintah harus memberi perhatian yang lebih pada sektor nonmigas bila masih ingin mencapai target di akhir tahun 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(taa/prm) Next Article Sri Mulyani: Penerimaan Negara Tembus Target 100%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular