Di Depan Pengusaha Gas, Jonan: Kiblat Dunia ke Energi Baru

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 February 2019 12:37
Jonan mengingatkan pelaku industri gas bahwa kiblat dunia saat ini adalah energi baru dan terbarukan
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyarankan kepada para pelaku industri gas untuk bisa berkompetisi dalam pengembangan energi terbarukan. (CNBC Indonesia / Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- Di hadapan para pelaku gas yang berkumpul di acara IndoGAS 2019 pagi ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan perkembangan energi dunia saat ini perlahan-lahan mulai beranjak dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT).

Ia menyebut bisnis gas saat ini sedang dalam kondisi unik, karena harus segera membuat keputusan. "Ini waktu untuk membuat pilihan dan keputusan karena pasar global mulai masuk energi baru dan terbarukan. Ini waktu yang menarik, dan banyak negara maju kita lihat banyak mendorong EBT dengan cepat saat ini," paparnya dalam pembukaan IndoGAS, Selasa (19/2/2019).



Jonan mengatakan, hasil kunjungannya dari Italia 3 bulan lalu misalnya di mana terdapat kilang yang bisa olah CPO 100%. "Total dan Eni sudah komit untuk produksi lebih banyak BBM dari CPO," jelasnya.

Sementara untuk kondisi industri gas saat ini, dulu dipromosikan untuk kendaraan umum gunakan CNG, dan juga kereta. Tapi melihat perkembangan dunia, bukan tidak mungkin suatu hari CPO atau EBT lain bisa dikonversi ke gas dan ini akan jadi tantangan besar industri gas.

Jonan mengatakan, produsen gas alam harus mulai berpikir bagaimana cara bertahan saat ini dan seterusnya. Menurut Jonan, salah satu caranya yakni dengan bermain di Petrokimia.

Selain itu, lanjut Jonan, di industri gas juga saat ini ada proyek Lapangan Gas Abadi Masela, lalu ada juga proyek Ultra Laut Dalam/IDD, yang diharapkan dapat difinalisasi secepat mungkin. 

"Kami juga meminta kepada Pertamina untuk punya mitra di East Natuna dalam alpha reservoir-nya," tambahnya.

"Industri yang pakai bahan bakar fosil memang tidak mudah untuk diganti, mungkin sampai generasi berikutnya. Tapi, kalau kita tetap mendorong penggunaan gas untuk listrik, transportasi, pembangkit, mungkin kompetisi bisa dihadapi pada saat itu," pungkas Jonan.

Saksikan penjelasan Menteri Jonan soal cita-cita RI optimalkan biodiesel dan kembangkan B100:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article ESDM Rilis HBA April 2019 USD 88,85/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular